
Jack Ma: Alibaba Diserang Hacker 300 Juta Kali per Hari
Redaksi, CNBC Indonesia
17 October 2019 14:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Alibaba, Jack Ma mengungkapkan sebuah rahasia perusahaan. Raksasa teknologi asal China ini mendapat serangan hacker sebanyak 300 juta kali dalam sehari.
Namun, hingga kini belum ada satupun aksi peretasan ini berhasil mencuri data atau dana milik pelanggan Alibaba dan Alipay.
"Untuk Grup Alibaba, kami memiliki lebih dari 300 juta upaya peretasan per hari. Setiap hari. Tapi kami menanganinya. Kami bahkan tidak memiliki satu masalah," ujar Jack Ma seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (17/10/2019).
Jack Ma mengungkapkan salah satu serangan hacker yang cukup berbahaya terjadi pada Februari lalu, di mana ada ancaman mengkompromasikan 20 juta akun pengguna situs e-commerce Taobao.
Namun perusahaan dapat langsung mendeteksi serangan tersebut berkat teknologi yang disebut Alibaba intelligence.
"Kami mengajarkan mesin tersebut semua cara orang bertindak curang," ujar Jack Ma. "Mesin tersebut mengingatkan kami jutaan cara curang, jadi ketika kami mulai curang, mesin sudah tahu kami berlaku curang. Dengan cara ini kami terproteksi melalui teknologi ini."
Jack Ma menuturkan agar mesin ini jadi sangat akurat, perusahaan harus mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar. "Berikan data saya ke mesin. Saya lebih percaya mesin daripada manusia," ujarnya.
Informasi saja, Awal bulan ini Jack Ma mundur dari Alibaba setelah 20 tahun menahkodai raksasa teknologi China ini.
(roy/roy) Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya
Namun, hingga kini belum ada satupun aksi peretasan ini berhasil mencuri data atau dana milik pelanggan Alibaba dan Alipay.
"Untuk Grup Alibaba, kami memiliki lebih dari 300 juta upaya peretasan per hari. Setiap hari. Tapi kami menanganinya. Kami bahkan tidak memiliki satu masalah," ujar Jack Ma seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (17/10/2019).
![]() |
Namun perusahaan dapat langsung mendeteksi serangan tersebut berkat teknologi yang disebut Alibaba intelligence.
"Kami mengajarkan mesin tersebut semua cara orang bertindak curang," ujar Jack Ma. "Mesin tersebut mengingatkan kami jutaan cara curang, jadi ketika kami mulai curang, mesin sudah tahu kami berlaku curang. Dengan cara ini kami terproteksi melalui teknologi ini."
Jack Ma menuturkan agar mesin ini jadi sangat akurat, perusahaan harus mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar. "Berikan data saya ke mesin. Saya lebih percaya mesin daripada manusia," ujarnya.
Informasi saja, Awal bulan ini Jack Ma mundur dari Alibaba setelah 20 tahun menahkodai raksasa teknologi China ini.
(roy/roy) Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya
Most Popular