Ada Tol Langit Palapa Ring, Manfaatnya Bagi Operator Telko?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 October 2019 19:55
Internet menjadi barang mahal bagi masyarakat di pedalaman, terutama di Indonesia Timur. Salah satu penyebabnya karena provider enggan masuk ke daerah terluar.
Foto: Infografis/"Satria" satelit Internet tercepat ke 4 di dunia/Aristya Rahadian Krisabella
JAKARTA, CNBC IndonesiaInternet menjadi barang mahal bagi masyarakat di pedalaman, terutama di Indonesia Timur. Salah satu penyebabnya karena operator telekomunikasi enggan masuk ke daerah terluar. Selain karena biaya yang mahal, segmentasi pasarnya pun tidak sebanyak di perkotaan. 

Namun, pemerintah baru meresmikan Palapa Ring yang diproyeksikan bisa menjangkau hingga daerah terjauh. Provider diajak ikut serta untuk ambil bagian dalam pemerataan pembangunan ini. Salah satu yang mengambil bagian yakni Telkomsel.


VP Regulatory Management Telkomsel Andi Agus Akbar menyebut jaringan Palapa Ring membuat penetrasi 4G di daerah terpencil lebih mudah. "Ketika ekosistem sudah siap, maka memungkinkan dibangun di daerah 3T untuk Menyediakan layanan 4G dengan bandwitch yang lebih besar, di samping itu biaya lebih efisien dibandingkan menggunakan satelit," katanya saat diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kominfo, Selasa (15/10/2019).

Andi mengakui bahwa daerah terpencil kerap sulit untuk dijangkau karena lokasinya yang membuat operator perlu merogoh kocek lebih dalam. Namun, dengan Palapa Ring maka ada fasilitas jaringan serat optik yang bisa dimanfaatkan. "Sekarang kalau dibandingkan harga non-jawa, ga terlalu jauh tapi sinyalnya beda,"  sebutnya.

Karenanya Telkomsel sudah berencana membangun ratusan site di seluruh Indonesia. Paling banyak didominasi oleh Palapa Ring Timur dengan 449 site yang didominasi oleh Papua dengan 204 site. Kemudian di Palapa Ring Tengah akan dibangun hampir 200 site dengan Sulawesi Utara yang terbanyak. Yakni 56 site. Kawasan Barat yang dinilai sudah maju juga tidak ketinggalan mendapat perhatian. Yakni dengan total 44 site.

Andi mengklaim pembangunan tersebut akan membuat segalanya menjadi lebih efisien. Diantaranya Latency (waktu pengiriman data) yang jauh lebih baik. "Termasuk juga stabil di cuaca yang ekstrim," sebutnya.

Sementara itu Asisten Deputi Telematika & Utilitas Kementerian Koordinator Perekonomian Eddy Satriya menyebut bahwa pembangunan ini juga mengajak banyak provider untuk ikut terlibat. "Kami membangun konsep Palapa Ring universal. Karena uangnya universal, dikumpulkan oleh operator bersama-sama. kita ga memihak salah satu operator aja," jelasnya.

Tidak ketinggalan, PT Telkom telah mengintegrasikan backbone serat optik di 457 Kabupaten/Kota melalui skema Non-KPBU. Adapun projek Palapa Ring ini dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Non-KPBU.


(roy/roy) Next Article Jokowi: Ada Big Data, Awas Perilaku Kita Bisa Ketahuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular