Ketika Rudiantara Ngobrol dengan Robot Sophia, Bahas Apa?

Efrem Linsam Siregar, CNBC Indonesia
17 September 2019 14:24
Menteri Rudiantara berbicara dengan robot Sophia yang bisa merespons pertanyaan manusia.
Foto: Sophia, robot AI hadir untuk menunjukan kemampuannya berinteraksi dengan manusia dalam 2019 CSIS Global Dialogue, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (CNBC Indonesia/Efrem Limsan Siregar)
Jakarta, CNBC IndonesiaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin menunjukkan kemajuan. Salah satunya dibuktikan lewat kehadiran Robot Sophia yang mampu merespons pertanyaan manusia.

Dengan pengelolaan big data, Sophia dapat menanggapi pertanyaan dari manusia sehingga diyakini akan mengubah gaya hidup manusia.


"EU sudah mengidentifikasi 100 radical technology yang akan mengolah hidup kita antara sekarang dan 2038, apa yang kita lihat sekarang tidak ada apa-apa dibanding prepare untuk masa depan," kata Rektor Universitas Prasetya Mulya Djisman Simandjuntak di acara 2019 CSIS Global Dialogue, Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Acara itu secara khusus memfokuskan kemajuan teknologi AI. Djisman mengajak masyarakat untuk menerima kemajuan teknologi dan tidak memusuhi teknologi. 

Ketika Rudiantara Ngobrol dengan Robot Sophia, Bahas Apa?Foto: Sophia, robot AI hadir untuk menunjukan kemampuannya berinteraksi dengan manusia dalam 2019 CSIS Global Dialogue, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (CNBC Indonesia/Efrem Limsan Siregar)

"Namun juga tidak menganggap teknologi sebagai obat mujarab untuk setiap persoalan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sempat berbincang dengan robot AI Sophia. Rudiantara menanyakan hal-hal seputar kesan dan kemajuan AI kepada Sophia untuk dijawab.


Sophia memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan, namun Rudiantara tetap memberi catatan. Sebab, pertanyaan yang diajukan masih terpaku pada keycard sehingga jawaban yang diberikan sudah terukur.

"Hai, Sophia, selamat datang di Indonesia. Kamu tahu ada di mana sekarang?" ucap Rudiantara.

Ketika Rudiantara Ngobrol dengan Robot Sophia, Bahas Apa?Foto: Sophia, robot AI hadir untuk menunjukan kemampuannya berinteraksi dengan manusia dalam 2019 CSIS Global Dialogue, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (CNBC Indonesia/Efrem Limsan Siregar)

"Hai, saya sangat senang ada di Jakarta, terutama dalam event ini. Terima kasih sudah mengundang saya," balas Shopia.

Meski begitu, dalam 3 tahun ke depan, Sophia diyakini akan berkembang lebih canggih dibanding saat ini. Pemerintah, kata Rudiantara, mendorong teknologi AI diterapkan oleh startup.


"Dengan big data yang dikelolanya seperti sekarang, 3 tahun lagi kemampuannya bisa 20 kali dari sekarang karena data itu semakin banyak sehingga dia semakin bisa membuat algoritma," kata Rudiantara.

Managing Director Plug and Play Indonesia Wesley Harjono mengatakan, tujuan dibawanya Sophia kali ini untuk memotivasi para anak-anak muda untuk semakin kreatif dan tidak khawatir bahwa pekerjaan mereka akan tergantikan oleh AI.

Ketika Rudiantara Ngobrol dengan Robot Sophia, Bahas Apa?Foto: Sophia, robot AI hadir untuk menunjukan kemampuannya berinteraksi dengan manusia dalam 2019 CSIS Global Dialogue, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (CNBC Indonesia/Efrem Limsan Siregar)

"Orang bukan takut kehilangan pekerjaan, tetapi khawatir kehilangan sumber pendapatan," kata Wesley.

Memang, jika memprediksi kemajuan AI, maka peran robot akan menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutinitas manusia, semisal customer service.


"Customer service dapat digantikan AI karena pekerjaan yang repritif. Nah customer service yang kehilangan pekerjaan itu, mungkin mereka bisa menjadi manager kalau mereka menyadari robot bisa menggantikan mereka. Mereka harus mengambil pendidakan tinggi, menjadi manajer atau enginer yang mengoperasikan AI itu," katanya.


(roy/roy) Next Article Robot Sophia Lelang Lukisan Pertamanya Pakai NFT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular