
Bukalapak & 5 Startup Unicorn yang PHK Karyawan Demi Cuan
Redaksi, CNBC Indonesia
13 September 2019 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukalapak, startup unicorn Indonesia, mengkonfirmasi telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya untuk efisiensi, menurunkan beban dan membuat perusahaan menjadi untung dalam jangka panjang.
Namun melakukan PHK untuk mengejar keuntungan bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa Startup unicorn luar negeri melakukannya dengan alasan yang sama.
Unicorn adalah startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun. Startup ini memiliki valuasi besar tetapi masih merugi. Startup unicorn disebut sebagai startup fase lanjutan yang sudah terlihat model bisnis dan berpotensi mencetak laba di masa depan.
Berikut beberapa startup unicorn luar negeri yang melakukan PHK karyawan demi kurangi beban dan cetak laba:
Uber
Uber merupakan startup pioner dalam bisnis ride hailing (berbagi tumpangan). CB Insight menghitung valuasi perusahaan kini sudah di atas US$72 miliar. Raksasa ride hailing ini baru saja mengkonfirmasi melakukan PHK 435 karyawan. Karyawan yang dirumahkan berasal dari divisi enggineering dan tim produk. Pada Juli lalu, Uber juga melakukan PHK 400 karyawannya.
Fortune melaporkan, Jumat (13/9/2019), PHK ini merupakan cara perusahaan mengurangi beban miliar rupiah dan mencetak laba. Perusahaan memberikan sinyal akan melakukan perekrutan untuk gantikan karyawan yang di PHK.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> WeWork dan SpaceX
WeWork merupakan startup co-working space yang disokong oleh SoftBank. CB Insight menghitung valuasi perusahaan sudah tembus US$47 miliar.
Mengutip laporan TechCrunch pada maret lalu WeWork melakukan PHK pada 300 karyawannya atau setara 3% dari total 10.000 karyawan. Karyawan yang di PHK berasal dari tim engineering, produk dan desain user expreriance.
Manajemen mengatakan PHK tersebut dilakukan pada karyawan yang kinerjanya tak penuhi ekspektasi dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Manajemen berjanji akan melakukan perekrutan 6.000 karyawan baru.
SpaceX
SpaceX merupakan startup pembuat roket luar angkasa yang didirikan Elon Musk. Startup ini memiliki valuasi US$18,5 miliar, menurut laporan CB Insight.
Mengutip Reuters, pada awal tahun ini SpaceX melakukan PHK pada 10% karyawannya. Saat itu jumlah karyawannya mencapai 600 pegawai. Juru bicara SpaceX mengatakan perusahaan harus lebih ramping di tengah tingginya tingginya beban perusahaan.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> Zomato dan Shopclues
Zomato merupakan startup agregator restoran asal India. CB Insight mencatat valuasi startup ini mencapai US$2,18 miliar.
Inc42.com melaporkan Zomato telah melakukan PHK 10% karyawan kantor pusat atau setara 540 pegawai. Alasan manajemen menerapkan teknologi baru yang membuat banyak tenaga karyawan tak lagi dibutuhkan.
Shopclues
Shopclues adalah startup e-commerce asal India dengan valuasi US$1,1 miliar. Perusahaan ini telah berhasil mengumpulkan dana investor sebesar US$1 miliar.
Pada Juli lalu, Shopclues dilaporkan melakukan PHK pada 150-200 karyawan. PHK ini terjadi karena perusahaan menerapkan teknologi baru yang mengautomatisasi beberapa pekerjaan sehingga tenaga karyawan tersebut tidak lagi dibutuhkan.
(roy/roy) Next Article Startup Unicorn Zaman Now: Bukalapak, Harus PHK Demi Cuan
Namun melakukan PHK untuk mengejar keuntungan bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa Startup unicorn luar negeri melakukannya dengan alasan yang sama.
Berikut beberapa startup unicorn luar negeri yang melakukan PHK karyawan demi kurangi beban dan cetak laba:
Uber
![]() |
Uber merupakan startup pioner dalam bisnis ride hailing (berbagi tumpangan). CB Insight menghitung valuasi perusahaan kini sudah di atas US$72 miliar. Raksasa ride hailing ini baru saja mengkonfirmasi melakukan PHK 435 karyawan. Karyawan yang dirumahkan berasal dari divisi enggineering dan tim produk. Pada Juli lalu, Uber juga melakukan PHK 400 karyawannya.
Fortune melaporkan, Jumat (13/9/2019), PHK ini merupakan cara perusahaan mengurangi beban miliar rupiah dan mencetak laba. Perusahaan memberikan sinyal akan melakukan perekrutan untuk gantikan karyawan yang di PHK.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> WeWork dan SpaceX
Mengutip laporan TechCrunch pada maret lalu WeWork melakukan PHK pada 300 karyawannya atau setara 3% dari total 10.000 karyawan. Karyawan yang di PHK berasal dari tim engineering, produk dan desain user expreriance.
Manajemen mengatakan PHK tersebut dilakukan pada karyawan yang kinerjanya tak penuhi ekspektasi dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Manajemen berjanji akan melakukan perekrutan 6.000 karyawan baru.
SpaceX
![]() |
SpaceX merupakan startup pembuat roket luar angkasa yang didirikan Elon Musk. Startup ini memiliki valuasi US$18,5 miliar, menurut laporan CB Insight.
Mengutip Reuters, pada awal tahun ini SpaceX melakukan PHK pada 10% karyawannya. Saat itu jumlah karyawannya mencapai 600 pegawai. Juru bicara SpaceX mengatakan perusahaan harus lebih ramping di tengah tingginya tingginya beban perusahaan.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> Zomato dan Shopclues
Zomato merupakan startup agregator restoran asal India. CB Insight mencatat valuasi startup ini mencapai US$2,18 miliar.
Inc42.com melaporkan Zomato telah melakukan PHK 10% karyawan kantor pusat atau setara 540 pegawai. Alasan manajemen menerapkan teknologi baru yang membuat banyak tenaga karyawan tak lagi dibutuhkan.
Shopclues
![]() |
Shopclues adalah startup e-commerce asal India dengan valuasi US$1,1 miliar. Perusahaan ini telah berhasil mengumpulkan dana investor sebesar US$1 miliar.
Pada Juli lalu, Shopclues dilaporkan melakukan PHK pada 150-200 karyawan. PHK ini terjadi karena perusahaan menerapkan teknologi baru yang mengautomatisasi beberapa pekerjaan sehingga tenaga karyawan tersebut tidak lagi dibutuhkan.
(roy/roy) Next Article Startup Unicorn Zaman Now: Bukalapak, Harus PHK Demi Cuan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular