Bukalapak PHK Ratusan Karyawan, Siapa Raja e-Commerce RI?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 September 2019 13:56
Bukalapak PHK Ratusan Karyawan, Siapa Raja e-Commerce RI?
Foto: infografis/infografis Persaingan Toko Online di Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Bukalapak, salah satu e-commerce tanah air, memutuskan melakukan restrukturisasi organisasi melalui pemutusan hubunga kerja (PHK) karyawan guna menjamin visi perusahaan berkelanjutan.

Lalu bagaimana peta persaingan e-commerce di tanah air? Menurut iPrice, Tokopedia merupakan e-commerce yang paling banyak dikunjungi. Predikat ini direbut Tokopedia dari Lazada pada kuartal II-2018.

Pada kuartal II-2019, jumlah pengunjung situs Tokopedia mencapai 140,41 juta per bulannya. Peringkat kedua ada Shopee dengan jumlah pengunjung situs mencapai 90,71 juta per bulan.

Urutan ketiga ada Bukalapak dengan total pengunjung situs mencapai 89,77 juta per bulan. Bukalapak pernah menduduki posisi kedua sebagai situs e-commerce yang paling banyak dikunjungi namun kemudian digeser Shopee.

Peringkat keempat ada Lazada milik Alibaba. Pengunjung situsnya mencapai 49,62 juta per bulan. Peringkat kelima ada Blibli dari Grup Djarum dengan rata-rata pengunjung situs 38,45 juta.

Pada kuartal II-2019, jumlah karyawan Tokopedia mencapai 3.144 karyawan. Kemudian diikuti oleh Shopee sebesar 3.017 karyawan, Mapemall 2.933 karyawan dan Bukalapak 2.933 karyawan.

Lanjut ke halaman selanjutnya >>>


Sebelumnya CNBC Indonesia melaporkan Bukalapak telah melakukan PHK pada sejumlah karyawan. PHK tersebut merupakan bentuk efisiensi.

Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan Bukalapak perlu menata diri setelah tumbuh besar secara cepat dalam waktu singkat.

"Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu untuk menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company," ujarnya kepada CNBC Indonesia melalui layanan WhatsApp, Selasa (10/9/2019).

Intan Wibisono menambahkan langkah ini terutama untuk menjamin visi Bukalapak untuk terus tumbuh sebagai e-commerce berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Keberlanjutan penting bagi kami ketika pertumbuhan GMW menjadi indikator penting bagi e-commerce. Perusahaan kami telah berkembang ke tahap selanjutnya dan telah berhasil menghasilkan peningkatan dalam monetisasi, memperkuat profitabilitas, yang berjalan dengan baik dan bahkan di atas harapan kami," jelas Intan Wibisono.

"Yang jelas kami menata diri secara terbatas dan selektif supaya kami bisa fokus untuk bisa implementasi strategi bisnis jangka panjang."

Asal tahu saja, Bukalapak merupakan salah satu startup unicorn Indonesia atau bervaluasi US$1 miliar. CB Insight mencatat Bukalapak menyandang status ini sejak 2017 silam. Bukalapak merupakan e-commerce yang didirkan pada 2010 oleh Achmad Zaky bersama beberapa temannya.

[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular