Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek, Kemenhub: Takut Bersaing

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
02 September 2019 14:57
Kemenhub memberikan tanggapan soal pernyataan bos taksi Malaysia, Shamsubahrin Ismail yang salahkan pemerintah RI biarkan ojol Gojek beroperasi di Indonesia.
Foto: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar konferensi pers terkait tarif ojek online (ojol) yang mulai berlaku hari ini (2/9/2019). (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan tanggapan soal pernyataan bos taksi Malaysia, Shamsubahrin Ismail yang menyalahkan pemerintah Indonesia biarkan ojek online (ojol) Gojek beroperasi di Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan Ojek online bukan cuma ada di Indonesia. Tetapi juga di Filipina dan Malaysia meskin sempat menjadi masalah.


"Kalau untuk ekspansi keluar [negeri] saya pikir kita cukup banyak. Komennya bos taksi itu saya pikir hanya ketakutakan sebagai pengusaha, itu pernyataan perorangan, karena takut adanya persaingan," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Shamsubahrin Ismail memang menjadi pembicaraan netizen Indonesia. Pasalnya, dia menyalahkan pemerintah karena membiarkan ojek online beroperasi di Indonesia.

Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek, Kemenhub: Takut BersaingFoto: Datuk Shamsubahrin Ismail (Youtube)

Pernyataan baru Shamsubahrin Ismail berbentuk video ramai di media sosial. Dalam video tersebut ia menyebut bukan rakyat Indonesia yang miskin tapi ada kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya seperti dikutip CNBC Indonesia dari detikINET, Senin (2/9/2019).


Samsubahrin Ismail menambahkan pemerintah Malaysia tidak perlu mengikuti apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengizinkan Gojek atau Grab. Ia menyinggung bahwa driver ojek online tak punya gaji tetap.

"Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk membawa Grab, untuk membawa Gojek," cetusnya.


pernyataan sebelumnya juga tak kalah kontroversial. Dia menyebut Indonesia miskin sehingga ojek online Gojek bisa berkembang. Pernyataan ini sudah diralat dan ia sudah meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.


(roy/gus) Next Article Imbas Penyekatan PPKM Darurat, Ojol Kesusahan Antar Barang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular