
Bos Big Blue Taxi Minta Maaf Sebut RI Miskin & Gojek Ditolak
Roy Franedya, CNBC Indonesia
29 August 2019 06:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Big Blue Taxi, Taksi Malaysia, Shamsubahrin Ismail akhirnya meminta maaf kepada publik di Indonesia setelah pernyataannya soal penolakan kehadiran Gojek di Malaysia yang menyebut Indonesia miskin viral di media sosial.
Permohonan minta maaf ini disampaikan Samsubahrin Ismail dalam konferensi pers yang diadakan di kantornya, Big Blue Taxi, Selasa (27/8/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia dari Free Malay Today, Kamis (29/8/2019).
Shamsubahrin Ismail mengatakan ia menyebut Indonesia miskin setelah membaca laporan soal kondisi ekonomi Indonesia. "Indonesia berada dalam hati saya, orang Indonesia di hati saya," ujarnya.
Dia mengaku setelah pernyataan viral, media sosial dan akun WhatsApp miliknya dibanjiri protes dari orang Indonesia dan juga driver Gojek.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," imbuh dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pernyataan Shamsubahrin Ismail menjadi pembicaraan netizen di tanah air karena menyebut Indonesia miskin sehingga Gojek bisa berkembang. Pernyataan dikeluarkan sebagai bentuk penolakan atas keputusan kabinet Mahathir yang memberi lampu hijau Gojek masuk ke Malaysia.
Shamsubahrin Ismail mengungkapkan, Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
"Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Sebelum, Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan dia dan seluruh pengemudi ojek online (ojol) di Indonesia sudah membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Kedubes Malaysia.
Pada surat itu tertulis tuntutan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka dari seseorang pada video itu yang diduga warga negara Malaysia bernama Shamsubahrin Ismail, pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services.
Igun bilang bahwa pernyataan 'Gojek hanya untuk negara miskin seperti di Jakarta, Indonesia' merupakan representasi dari merendahkan martabat profesi dan menghina masyarakat Indonesia secara umum.
"Jika tidak ada klarifikasi dari dubes Malaysia di Jakarta dan permohonan maaf dari bos taksi di Malaysia dalam video yang merendahkan martabat kami, maka kami driver ojek online se Indonesia akan kepung Kedubes Malaysia di Jakarta dan konjen-konjen Malaysia di seluruh NKRI," ujar Igun seperti dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (28/8/2019).
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pernyataan Shamsubahrin Ismail mendapat tanggapan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia meminta agar Shamsubahrin Ismail bertanya kepada masyarakat Indonesia apakah benar mereka miskin.
"Tanya saja masyarakat Indonesia, miskin atau enggak," ujarnya ketika ditemui dalam acara UOB Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Menurut Rudiantara, tidak seharusnya Gojek ditolak di Malaysia. Alasannya, pemerintah memberikan membiarkan startup ride-hailing asal Malaysia masuk ke Indonesia.
"Menurut saya, punya Malaysia saja boleh masuk ke Indonesia masa Indonesia enggak boleh masuk ke Malaysia," ujarnya.
Kita tidak menutup Grab dari Malaysia. Masa kita ditutup di Malaysia. Lagipula kita di ASEAN mengenal satu pasar."
(roy/sef) Next Article Panas! Ojol Rusia Ini Tantang Grab & Gojek, Ongkos Bisa Nego
Permohonan minta maaf ini disampaikan Samsubahrin Ismail dalam konferensi pers yang diadakan di kantornya, Big Blue Taxi, Selasa (27/8/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia dari Free Malay Today, Kamis (29/8/2019).
Shamsubahrin Ismail mengatakan ia menyebut Indonesia miskin setelah membaca laporan soal kondisi ekonomi Indonesia. "Indonesia berada dalam hati saya, orang Indonesia di hati saya," ujarnya.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," imbuh dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pernyataan Shamsubahrin Ismail menjadi pembicaraan netizen di tanah air karena menyebut Indonesia miskin sehingga Gojek bisa berkembang. Pernyataan dikeluarkan sebagai bentuk penolakan atas keputusan kabinet Mahathir yang memberi lampu hijau Gojek masuk ke Malaysia.
Shamsubahrin Ismail mengungkapkan, Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
"Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Sebelum, Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan dia dan seluruh pengemudi ojek online (ojol) di Indonesia sudah membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Kedubes Malaysia.
Pada surat itu tertulis tuntutan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka dari seseorang pada video itu yang diduga warga negara Malaysia bernama Shamsubahrin Ismail, pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services.
Igun bilang bahwa pernyataan 'Gojek hanya untuk negara miskin seperti di Jakarta, Indonesia' merupakan representasi dari merendahkan martabat profesi dan menghina masyarakat Indonesia secara umum.
"Jika tidak ada klarifikasi dari dubes Malaysia di Jakarta dan permohonan maaf dari bos taksi di Malaysia dalam video yang merendahkan martabat kami, maka kami driver ojek online se Indonesia akan kepung Kedubes Malaysia di Jakarta dan konjen-konjen Malaysia di seluruh NKRI," ujar Igun seperti dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (28/8/2019).
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pernyataan Shamsubahrin Ismail mendapat tanggapan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia meminta agar Shamsubahrin Ismail bertanya kepada masyarakat Indonesia apakah benar mereka miskin.
"Tanya saja masyarakat Indonesia, miskin atau enggak," ujarnya ketika ditemui dalam acara UOB Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Menurut Rudiantara, tidak seharusnya Gojek ditolak di Malaysia. Alasannya, pemerintah memberikan membiarkan startup ride-hailing asal Malaysia masuk ke Indonesia.
"Menurut saya, punya Malaysia saja boleh masuk ke Indonesia masa Indonesia enggak boleh masuk ke Malaysia," ujarnya.
Kita tidak menutup Grab dari Malaysia. Masa kita ditutup di Malaysia. Lagipula kita di ASEAN mengenal satu pasar."
(roy/sef) Next Article Panas! Ojol Rusia Ini Tantang Grab & Gojek, Ongkos Bisa Nego
Most Popular