
Kisah di Balik Rencana Grab Ingin Jadi Bank Digital
Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 August 2019 18:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata Grab Holdings tak ingin selamanya jadi aplikator transportasi online. Grab juga ingin menjadi platform yang menyediakan semua kebutuhan pengguna termasuk layanan bank digital.
Saat ini Grab sedang mempertimbangkan untuk ikut mengajukan lisensi perbankan digital kepada Bank Sentral Singapura (MAS). Kebetulan Bank Sentral Singapura ingin menerbitkan lima lisensi bank digital termasuk pada lembaga non-bank.
Jika mendapatkan lisensi penuh digital banking, Grab akan bisa memberikan layanan perbankan termasuk mengumpulkan dana masyarakat dan memberikan pinjaman. Grab juga akan bisa membuat produk keuangan yang dijual secara langsung kepada masyarakat.
Kebijakan ini untuk menekan biaya sehingga bisa menawarkan layanan kepada ritel dengan biaya yang lebih rendah dan menjangkau masyarakat kecil yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan.
"Liberalisasi sektor perbankan ini merupakan pengembangan yang hebat bagi konsumen," ujar Reuben Lai, head of Grab Financial Group, seperti dikutip dari Nikkei Asian Review, Senin (26/8/2019).
Untuk jadi digital banking, MAS membuat aturan permodalan sebesar US$100 juta. Nantinya ada yang diperbolehkan kumpulkan dana ritel masyarakat, ada tidak dibolehkan, mengutip Today Singapore.
Presiden Grab Ming Maa mengatakan pengalaman Grab dalam mengembangkan dompet digital telah memberikan wawasan Grab tentang data berharga tentang pelanggan dan driver dalam ekosistem perusahaan.
Grab ingin menggunakan wawasan tersebut untuk mengembangkan produk keuangan tertentu termasuk dalam asuransi, kredit dan wealth management. Grab sudah mengajukan permohonan lisensi bank digital di Singapura dan bank sentral Singapura akan menerbitkan lima lisensi bank online.
"Dengan menggunakan kemampuan seperti perbankan digital, kami bisa menawarkan layanan keuangan dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada yang disediakan oleh bank tradisional," ujar Ming Maa, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/8/2019).
Grab merupakan raksasa ride hailing Asia Tenggara yang sudah menyandang status decacorn atau valuasi di atas US$10 miliar. CBInsights menghitung valuasi Grab saat ini sudah tembus US$14 miliar. Grab sudah beroperasi di delapan negara Asia Tengggara.
Simak video soal kapan Grab IPO di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dob) Next Article Jadi Super App, Grab Berminat Jadi Bank Digital
Saat ini Grab sedang mempertimbangkan untuk ikut mengajukan lisensi perbankan digital kepada Bank Sentral Singapura (MAS). Kebetulan Bank Sentral Singapura ingin menerbitkan lima lisensi bank digital termasuk pada lembaga non-bank.
Jika mendapatkan lisensi penuh digital banking, Grab akan bisa memberikan layanan perbankan termasuk mengumpulkan dana masyarakat dan memberikan pinjaman. Grab juga akan bisa membuat produk keuangan yang dijual secara langsung kepada masyarakat.
![]() |
"Liberalisasi sektor perbankan ini merupakan pengembangan yang hebat bagi konsumen," ujar Reuben Lai, head of Grab Financial Group, seperti dikutip dari Nikkei Asian Review, Senin (26/8/2019).
Untuk jadi digital banking, MAS membuat aturan permodalan sebesar US$100 juta. Nantinya ada yang diperbolehkan kumpulkan dana ritel masyarakat, ada tidak dibolehkan, mengutip Today Singapore.
Presiden Grab Ming Maa mengatakan pengalaman Grab dalam mengembangkan dompet digital telah memberikan wawasan Grab tentang data berharga tentang pelanggan dan driver dalam ekosistem perusahaan.
Grab ingin menggunakan wawasan tersebut untuk mengembangkan produk keuangan tertentu termasuk dalam asuransi, kredit dan wealth management. Grab sudah mengajukan permohonan lisensi bank digital di Singapura dan bank sentral Singapura akan menerbitkan lima lisensi bank online.
"Dengan menggunakan kemampuan seperti perbankan digital, kami bisa menawarkan layanan keuangan dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada yang disediakan oleh bank tradisional," ujar Ming Maa, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/8/2019).
Grab merupakan raksasa ride hailing Asia Tenggara yang sudah menyandang status decacorn atau valuasi di atas US$10 miliar. CBInsights menghitung valuasi Grab saat ini sudah tembus US$14 miliar. Grab sudah beroperasi di delapan negara Asia Tengggara.
Simak video soal kapan Grab IPO di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dob) Next Article Jadi Super App, Grab Berminat Jadi Bank Digital
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular