Direstui Mahathir, Gojek Jadi 'Juru Selamat' Malaysia?

Redaksi, CNBC Indonesia
22 August 2019 10:03
Direstui Mahathir, Gojek Jadi 'Juru Selamat' Malaysia?
Foto: Perkembangan terbaru inovasi dan bisnis GOJEK (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabinet Perdana Menteri Mahathir Muhamad secara resmi mengizinkan startup ride hailing Indonesia, Gojek, beroperasi di Malaysia. Hal ini diumumkan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman.

Melalui akun twitter resminya @syedSaddiq, Ia mengatakan diperbolehkan Gojek untuk beroperasi di Malaysia untuk memastikan terciptanya lapangan kerja bagi anak muda dan membuka peluang usaha bagi pemilik warung di Malaysia.


Menanggapi hal tersebut Juru Bicara Gojek menyatakan pertemuan antara Founder Gojek Nadiem Makarim dengan dengan Perdana Menteri Malaysia membahas berbagai hal, termasuk perkembangan Gojek dan dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat. Keduanya juga membahas dampak masuknya Gojek ke Malaysia dalam ekosistemnya.

"Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia," kata juru bicara Gojek dalam siaran resminya, Rabu (21/08/2019).

Berikut pernyataan Menpora Malaysia Syed saddiq melalui akun twitter resminya:

Assalamualaikum ... Alhamdulillah pada hari ini rapat kabinet dengan suara bulat mengizinkan model bisnis Gojek atau Digo ride. Kita ingin memastikan bahwa kelompok kendaraan bermotor mendapatkan lapangan pekerjaan puluhan ribu dan pada saat yang bersamaan pengusaha warung untuk menjual barang mereka melalui layanan Gojek. Ini membantu wirausahawan muda dengan munculnya Gojek dapat menjual barang mereka dengan menggunakan jasa Gojek.

Turut ingin membantu anak muda dan masyarakat Malaysia secara keseluruhan yang ingin angkutan umum dari rumah ke LRT atau MRT dengan biaya yang rendah dan tidak perlu menghadapi kemacetan lalu lintas. Insya Allah kita ingin memastikan anak muda akan mendapatkan keberpihakan yang terbaik. Ini adalah masa depan Malaysia kita semua.

Namun tidak semua pihak sepakat dengan kehadiran Gojek di Malaysia. Pendiri Big Blue Taxi Shamsubahrin Ismail malah menganggap ini sebagai langkah mundur. Bahkan ia mengancam akan mengadakan aksi protes jika proposal tersebut disetujui pemerintah Malaysia.

"Saya sendiri yang akan memimpin protes, kita akan pergi ke Putrajaya, dan jika mungkin, kita akan melakukannya di depan rumah Syed Saddiq (Menteri Pemuda dan Olahraga) dan rumah Loke (Menteri Transportasi)," kata Shamsubahrin Ismail dalam konferensi pers yang berlangsung hari ini (21/8/2019) dan dikutip dari Free Malaysia Today.


"Gojek menjadi karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu."

Shamsubahrin mengungkapkan Malaysia dan Indonesia memiliki banyak perbedaan termasuk budaya. Atas dasar itu dia menilai seharusnya pemerintah Malaysia tidak mendorong anak mudah untuk menjadi ojek online sebagai mata pencarian.

"Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia. Budaya mereka juga sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini? " ujarnya.

Dia mengatakan ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda.

"Gojek, FoodPanda, GrabFood semuanya menawarkan pekerjaan paruh waktu. Sebaliknya, kaum muda harus diberikan kesempatan kerja yang lebih baik," tambahnya.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular