Jokowi: Awas Profesi Sopir Terancam Hilang

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 August 2019 13:14
Jokowi kembali berbicara soal perkembangan teknologi yang mengancam pekerjaan manusia dan kemampuan yang harus dimiliki orang Indonesia untuk bersaing.
Foto: Jokowi (Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berbicara soal perkembangan teknologi yang mengancam pekerjaan manusia dan kemampuan yang harus dimiliki orang Indonesia untuk bersaing.

Jokowi mengatakan skill dan kemampuan yang dibutuhkan di masa kini dan masa yang akan datang sudah berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Jenis-jenis pekerjaan baru juga akan banyak bermunculan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pekerjaan lama ada yang hilang.


Jokowi mencontohkan soal pekerjaan sopir yang kemungkinan akan hilang. Pekerjaan pengemudi itu bisa hilang karena akan muncul autonomous vehicle (kendaraan otonom).

"Mobil ke mana-mana sendiri, enggak ada yang nyetir. Bus mau ke mana juga sendiri, enggak ada yang nyetir, semua sudah diprogram semuanya. Dan ini sudah ada, bukan akan. Hati-hati mengenai hal-hal seperti ini," ujar Jokowi dalam pembukaan Muktamar PKB tahun 2019, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (21/8/2019).

Foto: Mobil tanpa sopir (REUTERS/Toru Hanai)

Jokowi menambahkan setelah lima tahun terakhir pemerintah fokus membangun infrastruktur, pada lima tahun ke depan yang merupakan periode kedua kepemimpinannya, pemerintah ingin membangun sumber daya manusia (SDM).

"Pembangunan SDM tersebut akan dimulai dari tahapan awal sejak bayi di dalam kandungan, dengan memperhatikan gizi dan nutrisinya. Dengan demikian, diharapkan angka bayi yang mengalami stunting atau kekerdilan bisa terus ditekan," kata Presiden.


Jika sumber daya manusia Indonesia tidak disiapkan untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut, menurut Presiden Jokowi, bukan tidak mungkin Indonesia akan ditinggalkan oleh negara-negara lain.

"Sehingga sekali lagi saya sampaikan bahwa ini akan membawa perubahan di bidang ekonomi, perubahan di bidang politik, sosial, budaya, semuanya akan berubah. Hati-hati mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi sekarang ini. Bisa bermanfaat dan bisa juga merusak kalau kita tidak betul-betul menyiapkan dan merencanakan dengan baik," ucap Presiden.




(roy/miq) Next Article Saingi Tencent, 'Google China' Mau Bikin Mobil Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular