
Tesla Waspada, China Punya Taksi 'Hantu' Berharga Miring

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi China Baidu mengumumkan bahwa mereka telah memotong harga kendaraan robotaxi miliknya. Potongan harga tersebut bahkan mencapai hampir setengahnya, dengan tujuan untuk menurunkan biaya bisnis mereka yang baru lahir.
Kendaraan baru, Apollo RT6, adalah mobil listrik yang biaya produksi per unitnya menjadi 250.000 yuan (sekitar Rp 556 juta), tanpa bergantung pada pabrikan pihak ketiga.
Harga itu 48 persen lebih rendah dari biaya produksi 480.000 yuan yang diumumkan tahun lalu untuk Apollo Moon, yang dibuat dalam kemitraan dengan merek mobil listrik Arcfox milik BAIC Group milik negara.
Apollo RT6 akan mulai beroperasi di jalan raya China pada paruh kedua tahun depan dibawah bisnis robotaxi self-driving Baidu.
Bisnis robotaxi, yang disebut Apollo Go, menerima persetujuan kota Beijing untuk mulai membebankan tarif perjalanan di dalam distrik pinggiran kota. Namun, seorang anggota staf manusia harus tetap duduk di dalam mobil.
Pada bulan April, otoritas kota melonggarkan pembatasan kepada staf yang awalnya mereka wajibkan untuk duduk di kursi pengemudi. Langkah ini membuka jalan untuk sepenuhnya menghilangkan biaya sopir taksi.
Masih belum jelas kapan pemerintah China akan mengizinkan robotaxis untuk membebankan tarif untuk perjalanan tanpa staf manusia di dalam kendaraan.
"Kami bergerak menuju masa depan di mana naik robotaxi akan menjadi setengah biaya naik taksi hari ini," kata Robin Li CEO Baidu, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (21/7/2022).
Apollo RT6 hadir dengan roda kemudi yang dapat dilepas, karena mobil tidak lagi membutuhkannya untuk dikendarai.
General Motors dan Ford memiliki rencana desain futuristik serupa untuk armada mobil self-driving mereka.
Baidu mengatakan perusahaan bertujuan untuk memproduksi 100.000 kendaraan Apollo RT6 selama periode waktu yang tidak ditentukan.
"Pengurangan biaya besar-besaran ini akan memungkinkan kami untuk menyebarkan puluhan ribu [kendaraan mengemudi otonom] di seluruh China," ujar Robin.
Apollo Go beroperasi di 10 kota di China, dengan rencana menjangkau 65 kota pada 2025, dan 100 kota pada 2030, kata perusahaan itu. Selain Baidu, perusahaan rintisan seperti Pony.ai dan WeRide sedang menguji bisnis robotaxi di China.
Tesla juga berencana untuk memproduksi robotaxi pada 2024.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Sopir, Mobil Ini 'Kabur' Saat Mau Disetop Polisi