Pegawai Huawei Bantu Pemerintah Afrika Lakukan Penyadapan?

Redaksi, CNBC Indonesia
15 August 2019 19:45
Karyawan Huawei dilaporkan membantu pemerintah Uganda dan Zambia untuk memata-matai lawan politiknya
Foto: Penyadapan dan peretasanCNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Karyawan Huawei dilaporkan membantu pemerintah Uganda dan Zambia untuk memata-matai lawan politiknya. Berita ini dilaporkan pertama kali Wall Street Journal (WSJ) dan dilansir dari TechCrunch, Kamis (15/8/2019).

Penyadapan dilakukan pada layanan berbagi pesan terenkripsi seperti Whatsapp dan Skype dan melacak keberadaan oposisi pemerintah menggunakan data seluler. Aksi penyadapan ini menggunakan spyware.

Dalam laporan WSJ tidak ditemukan bukti para eksekutif Huawei mengetahui atau menyetujui aktivitas spionase itu.

Seorang wakil partai berkuasa Zambia mengkonfimasi berita tersebut. Ia menyatakan teknisi Huawei membantu pemerintah dalam memerangi situs-situs berita yang menentang negara.


"Setiap kali kami ingin melacak para pelaku berita palsu, kami bertanya kepada Zicta, yang merupakan pemimpin agensi dan bekerja pada Huawei, untuk memastikan orang tidak menggunakan ruang telekomunikasi kami untuk menyebarkan berita palsu," ujarnya.

Juru bicara Huawei menolak pemberitaan tersebut dan menyebut Huawei tidak pernah terlibat dalam kegiatan peretasan.

"Setelah penyelidikan internal yang menyeluruh dan terperinci tentang poin yang diajukan oleh tim investigasi WSJ, Huawei menolak sepenuhnya tuduhan tidak berdasar dan tidak akurat ini pada operasi bisnis kami di Aljazair, Uganda dan Zambia," ujar juru bicara Huawei, seperti dikutip dari CNBC International

"Investigasi internal kami menunjukkan dengan jelas bahwa Huawei dan karyawannya tidak terlibat dalam aktivitas apa pun yang dituduhkan. Kami tidak memiliki kontrak, atau kemampuan, untuk melakukannya."
 


(roy/roy) Next Article Ada Hacker Pakai Komputer Rp 497.000 Mampu Retas Data NASA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular