
Lakukan Peretasan Massal, Hacker Ini Minta Tebusan Rp 1 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok hacker yang dicurigai berada di balik serangan peretasan massal yang memengaruhi ratusan perusahaan disebut menuntut tebusan US$70 juta atau setara Rp 1,02 triliun (asumsi Rp 14.500/US$) untuk memulihkan data yang diambil.
Hal ini terungkap pada sebuah postingan situs dark web. Belum bisa dipastikan siapa kelompok hacker ini, namun pakar keamanan siber Recorded Future Allan Liska mendukung postingan ini kemungkinan besar berasal dari REvil, penjahat siber yang dikaitkan dengan Rusia.
Kelompok tersebut belum menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (5/7/2021).
Serangan ransomware REvil, yang dieksekusi kelompok itu pada hari pekan lalu, adalah salah satu yang paling dramatis dalam serangkaian peretasan yang semakin menarik perhatian.
Hacker menyusup ke Kaseya, sebuah perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Miami, dan menggunakan akses mereka untuk meretas beberapa klien perusahaan, memicu reaksi berantai yang dengan cepat melumpuhkan komputer ratusan perusahaan di seluruh dunia.
Sekitar selusin negara yang berbeda terpengaruh, menurut penelitian yang diterbitkan oleh perusahaan keamanan siber ESET.
Seorang eksekutif di Kaseya mengatakan perusahaan mengetahui permintaan tebusan itu. Namun perusahaan tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hacker 16 Tahun Bobol Database Kejagung, Motifnya Iseng!