
Huawei Uji Coba OS Pengganti Android Pada Ponsel Rp 4 Jutaan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 August 2019 15:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Janji Presiden Donald Trump melonggarkan sanksi tak buat Huawei Technology berdiam diri. Raksasa teknologi China ini dikabarkan sedang mengujicobakan smartphone menggunakan OS buatan sendiri HongMeng sebagai pengganti Android.
Jika uji coba ini berjalan sukses, ponsel dengan OS HongMeng akan dipasarkan pada akhir tahun untuk menyasar masyarakat kelas bawah dan kelas menengah. Harga ponselnya diperkirakan di kisaran 2.000 yuan atau setara US$288,24 per unit (Rp 4 jutaan).
Belum bisa dipastikan apakah ponsel dengan OS HongMeng ini akan dipasarkan di luar China atau tidak. Namun, kabar yang berhembus OS HongMeng akan diperkenalkan pada acara tahunan Huawei 9 Agustus 2019. HongMeng sendiri untuk tahap pertama akan digunakan pada smart tv milik Honor.
Sumber Global Times membisikkan salah satu tes yang dijalankan Huawei pada OS HongMeng adalah kompatibilitasnya dengan aplikasi Android. Sistem ini juga memiliki fungsi kriptografi yang melindungi data pribadi dengan lebih baik dan mencegah privasi pengguna dari pelanggaran.
"Ponsel Huawei baru dengan sistem HongMeng akan debut di pasar pada kuartal keempat, dengan stok hingga beberapa juta unit. Diharapkan smartphone tersebut akan muncul bersama dengan seri Huawei Mate30," ujar sumber Global Times, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).
Selain smartphone, Huawei berambisi agar OS HongMeng berjalan di banyak platform dan memfasilitasi IoT. Sumber itu mengungkapkan bahwa tidak seperti sistem Android yang didasarkan pada Linux kernal, gagasan Huawei untuk mengembangkan HongMeng mirip dengan OS Fuchsia Google - yang didasarkan pada mikrokernel, dapat lebih baik mengakomodasi kecerdasan buatan (AI) dan dapat berjalan pada berbagai platform.
"Tugas prioritas bagi Huawei untuk mencapai ambisi ini adalah menarik sebanyak mungkin pengembang untuk membangun ekosistem," terang sumber tersebut.
AS telah memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) yang melarang perusahaan berbisnis dengan perusahaan teknologi China. Google jadi salah satu perusahaan AS yang memilih mematuhi rencana tersebut. 17 Agustus ini Google tidak akan memberikan lisensi pada perangkat Huawei yang menggunakan Android. Google juga tidak akan mengirimkan update aplikasi pada perangkat Huawei.
Google sedang melobi pemerintah AS agar kebijakan tersebut tidak dikenakan pada Android. Google beralasan pelarangan tersebut akan membuat China lebih gampang memata-matai negara lain dengan OS HongMengnya.
Simak video tentang Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Harapan Bos Huawei: 'Rujuk' dengan Google Android
Jika uji coba ini berjalan sukses, ponsel dengan OS HongMeng akan dipasarkan pada akhir tahun untuk menyasar masyarakat kelas bawah dan kelas menengah. Harga ponselnya diperkirakan di kisaran 2.000 yuan atau setara US$288,24 per unit (Rp 4 jutaan).
Belum bisa dipastikan apakah ponsel dengan OS HongMeng ini akan dipasarkan di luar China atau tidak. Namun, kabar yang berhembus OS HongMeng akan diperkenalkan pada acara tahunan Huawei 9 Agustus 2019. HongMeng sendiri untuk tahap pertama akan digunakan pada smart tv milik Honor.
![]() |
"Ponsel Huawei baru dengan sistem HongMeng akan debut di pasar pada kuartal keempat, dengan stok hingga beberapa juta unit. Diharapkan smartphone tersebut akan muncul bersama dengan seri Huawei Mate30," ujar sumber Global Times, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).
Selain smartphone, Huawei berambisi agar OS HongMeng berjalan di banyak platform dan memfasilitasi IoT. Sumber itu mengungkapkan bahwa tidak seperti sistem Android yang didasarkan pada Linux kernal, gagasan Huawei untuk mengembangkan HongMeng mirip dengan OS Fuchsia Google - yang didasarkan pada mikrokernel, dapat lebih baik mengakomodasi kecerdasan buatan (AI) dan dapat berjalan pada berbagai platform.
"Tugas prioritas bagi Huawei untuk mencapai ambisi ini adalah menarik sebanyak mungkin pengembang untuk membangun ekosistem," terang sumber tersebut.
AS telah memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) yang melarang perusahaan berbisnis dengan perusahaan teknologi China. Google jadi salah satu perusahaan AS yang memilih mematuhi rencana tersebut. 17 Agustus ini Google tidak akan memberikan lisensi pada perangkat Huawei yang menggunakan Android. Google juga tidak akan mengirimkan update aplikasi pada perangkat Huawei.
Google sedang melobi pemerintah AS agar kebijakan tersebut tidak dikenakan pada Android. Google beralasan pelarangan tersebut akan membuat China lebih gampang memata-matai negara lain dengan OS HongMengnya.
Simak video tentang Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Harapan Bos Huawei: 'Rujuk' dengan Google Android
Most Popular