Pertama Kali Dalam 7 Tahun, Kontribusi iPhone ke Apple Susut
31 July 2019 18:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ponsel buatan Apple Inc, iPhone, biasanya menyumbang lebih dari 50% pendapatan kuartalan perusahaan. Namun pada kuartal ini penjualan iPhone menyumbang kurang dari 50% dari total pendapatan perusahaan. Ini pertama kali terjadi dalam tujuh tahun.
Namun, CEO perusahaan Tim Cook mengatakan, Selasa (30/7/2019), bahwa perubahan tersebut merupakan efek keberhasilan diversifikasi dari satu produk, di mana iPhone biasanya menjadi unggulan.
"Kami sebenarnya tumbuh di daratan China," kata Cook kepada Reuters. "Pendapatan non-iPhone tumbuh 17%. Kami tumbuh di setiap kategori di luar iPhone."
Mengutip Reuters, Apple mengatakan pendapatan untuk segmen "Wearables, home and accessories" yang berisi perangkat seperti Apple Watch dan AirPods adalah senilai US$ 5,53 miliar, dibandingkan dengan perkiraan analis yang sebesar US$ 4,81 miliar.
Cook juga mengatakan jumlah keseluruhan pengguna perangkat Apple di daratan China telah tumbuh pada kuartal ketiga fiskal, membantu meningkatkan pasar untuk layanannya, yang penjualannya naik lebih dari 10% di sana.
Untuk kuartal ketiga fiskal yang berakhir pada bulan Juni, Apple melaporkan kenaikan 1% dalam pendapatan menjadi US$ 53,8 miliar dan penurunan 7% dalam laba per saham menjadi US$ 2,18. Itu lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi yang sebesar US$ 53,39 miliar dan US$ 2,10 per saham, menurut data Refinitiv.
Namun secara global, penjualan iPhone turun 12% menjadi US$ 25,99 miliar, setelah turun 17% pada kuartal sebelumnya, dan sesuai dengan target Wall Street.
Sementara penjualan produk pakaian dan aksesoris lainnya yang dapat dikenakan naik hampir 50%, melampaui ekspektasi.
Pendapatan layanan naik 12,6% menjadi US$ 11,46 miliar. Ini sedikit melambat dan sedikit meleset dari proyeksi tetapi mencetak rekor baru.
Apple mengatakan pihaknya memperkirakan pendapatan untuk kuartal keempat fiskal saat ini antara US$ 61 miliar hingga US$ 64 miliar, dibandingkan dengan perkiraan analis US$ 61,02 miliar. Pada batas tertinggi proyeksi Apple, penjualan diperkirakan akan mengalahkan penjualan tahun sebelumnya senilai US$ 62,90 miliar. Itu terjadi meski analis memperkirakan penjualan iPhone akan terus lemah hingga model 5G dirilis pada tahun 2020.
Apple juga mengatakan pihaknya telah mengembalikan lebih dari US$ 21 miliar kepada pemegang saham selama kuartal ketiga fiskal, termasuk US$ 17 miliar dalam pembelian kembali saham. Perusahaan mengumumkan dividen 77 sen per saham.
Hal Eddins, kepala ekonom untuk pemegang saham Capital Investment Counsel, mengatakan ia terkejut melihat penurunan penjualan iPhone melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Anda benar-benar tidak mendengar orang berbicara tentang ponsel mereka seperti yang mereka lakukan beberapa tahun yang lalu," kata Eddins. Tetapi, "kuncinya adalah ketika orang ingin berbelanja secara royal pada ponsel, mereka melakukannya pada produk Apple."
(roy/roy)
Namun, CEO perusahaan Tim Cook mengatakan, Selasa (30/7/2019), bahwa perubahan tersebut merupakan efek keberhasilan diversifikasi dari satu produk, di mana iPhone biasanya menjadi unggulan.
"Kami sebenarnya tumbuh di daratan China," kata Cook kepada Reuters. "Pendapatan non-iPhone tumbuh 17%. Kami tumbuh di setiap kategori di luar iPhone."
Mengutip Reuters, Apple mengatakan pendapatan untuk segmen "Wearables, home and accessories" yang berisi perangkat seperti Apple Watch dan AirPods adalah senilai US$ 5,53 miliar, dibandingkan dengan perkiraan analis yang sebesar US$ 4,81 miliar.
Cook juga mengatakan jumlah keseluruhan pengguna perangkat Apple di daratan China telah tumbuh pada kuartal ketiga fiskal, membantu meningkatkan pasar untuk layanannya, yang penjualannya naik lebih dari 10% di sana.
Untuk kuartal ketiga fiskal yang berakhir pada bulan Juni, Apple melaporkan kenaikan 1% dalam pendapatan menjadi US$ 53,8 miliar dan penurunan 7% dalam laba per saham menjadi US$ 2,18. Itu lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi yang sebesar US$ 53,39 miliar dan US$ 2,10 per saham, menurut data Refinitiv.
Namun secara global, penjualan iPhone turun 12% menjadi US$ 25,99 miliar, setelah turun 17% pada kuartal sebelumnya, dan sesuai dengan target Wall Street.
Sementara penjualan produk pakaian dan aksesoris lainnya yang dapat dikenakan naik hampir 50%, melampaui ekspektasi.
Pendapatan layanan naik 12,6% menjadi US$ 11,46 miliar. Ini sedikit melambat dan sedikit meleset dari proyeksi tetapi mencetak rekor baru.
Apple mengatakan pihaknya memperkirakan pendapatan untuk kuartal keempat fiskal saat ini antara US$ 61 miliar hingga US$ 64 miliar, dibandingkan dengan perkiraan analis US$ 61,02 miliar. Pada batas tertinggi proyeksi Apple, penjualan diperkirakan akan mengalahkan penjualan tahun sebelumnya senilai US$ 62,90 miliar. Itu terjadi meski analis memperkirakan penjualan iPhone akan terus lemah hingga model 5G dirilis pada tahun 2020.
Apple juga mengatakan pihaknya telah mengembalikan lebih dari US$ 21 miliar kepada pemegang saham selama kuartal ketiga fiskal, termasuk US$ 17 miliar dalam pembelian kembali saham. Perusahaan mengumumkan dividen 77 sen per saham.
Hal Eddins, kepala ekonom untuk pemegang saham Capital Investment Counsel, mengatakan ia terkejut melihat penurunan penjualan iPhone melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Anda benar-benar tidak mendengar orang berbicara tentang ponsel mereka seperti yang mereka lakukan beberapa tahun yang lalu," kata Eddins. Tetapi, "kuncinya adalah ketika orang ingin berbelanja secara royal pada ponsel, mereka melakukannya pada produk Apple."
Artikel Selanjutnya
Bos Apple: Android Punya Malware 50 Kali Lipat dari iOS
(roy/roy)