
Apple Disebut Bohong, Sembunyikan Baterai 'Bapuk' di iPhone

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple masih menghadapi konsekuensi atas keputusan kontroversialnya menyematkan baterai 'bapuk' pada iPhone lama, sehingga kesehatan baterai menjadi cepat menurun.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Apple saat ini sedang berjuang melawan gugatan sebesar US$2 miliar (Rp 29 triliun) di Inggris atas keputusan ini. Perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat, itu berdalih bahwa kasus tersebut tidak berdasar.
Tampaknya, pertarungan Apple tidak akan pernah benar-benar bisa berakhir. Gugatan kali ini menuduh Apple menyembunyikan baterai rusak di jutaan iPhone dengan membatasi kinerja perangkat tersebut.
Gugatan tersebut membuat Apple wajib membayar denda senilai 1,6 miliar pound ditambah bunga, yang setara dengan sekitar US$2 miliar.
Dikutip dari 9to5Mac, Rabu (3/5/2023), gugatan tersebut dipimpin oleh Justin Gutmann atas nama pengguna iPhone di Inggris.
Pengacara yang mewakili Gutmann berpendapat bahwa Apple menyembunyikan masalah baterai pada lini iPhone tertentu dan diam-diam memasang alat manajemen daya yang membatasi kinerja.
Dalam tanggapan tertulisnya, Apple berpendapat bahwa gugatan ini tidak berdasar dan mengatakan bahwa sebagian besar baterai iPhone tidak rusak.
Namun, perusahaan mengakui ada sejumlah kecil model iPhone 6s yang memang memiliki baterai rusak. Tapi, pada saat itu pengguna sudah ditawari opsi penggantian baterai gratis.
Adapun keputusannya untuk membatasi kinerja berdasarkan kesehatan baterai, Apple mengatakan bahwa metode itu hanya mengurangi kinerja iPhone 6s rata-rata 10%.
Apple telah menghadapi tuntutan hukum di seluruh dunia atas kontroversi yang kerap diistilahkan 'batterygate'. Praktik perusahaan untuk membatasi iPhone lama berdasarkan kinerja pertama kali ditemukan pada tahun 2017 oleh pengguna forum online Reddit.
Apple setuju untuk membayar US$500 juta untuk menyelesaikan gugatan Amerika Serikat atas masalah tersebut. Mereka juga setuju membayar US$ 113 juta untuk menyelesaikan penyelidikan multinegara yang terpisah.
Pada saat itu, Apple terpaksa mengeluarkan permintaan maaf publik, menawarkan penggantian baterai dengan potongan harga, dan memberi pengguna pilihan apakah akan mengaktifkan fitur tersebut atau tidak.
Sejak itu, perusahaan juga telah meluncurkan fitur baru ke iOS yang dirancang untuk mengurangi penurunan kesehatan baterai dalam jangka panjang.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Apple Titip Pesan Menyayat ke Warga RI yang Pakai iPhone