Saingi AS sampai Rusia, India Siap Luncurkan Misi ke Bulan

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
17 June 2019 14:21
India mengatakan pihaknya akan meluncurkan misi keduanya ke bulan kedua pada pertengahan Juli.
Foto: Roket Blue Origins (Blue Origin/HO via Reuters)
Jakarta, CNBC Indonesia - India mengatakan pihaknya akanĀ meluncurkan misi keduanya ke bulan pada pertengahan Juli. Upaya ini diambil untuk memperkuat statusnya sebagai pemimpin dalam teknologi ruang angkasa dengan melakukan pendaratan di bulan.

Misi itu, jika berhasil, akan menjadikan India sebagai negara keempat setelah Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Cina yang bersaing untuk mendarat dengan mulus di bulan dan menempatkan robot penjelajah di permukaannya. China berhasil mendaratkan robot penjelajahnya di bulan pada Januari.

Saingi AS sampai Rusia, India Siap Luncurkan Misi ke BulanFoto: Roket LinkSpace yang dapat digunakan kembali, RLV-T5, juga dikenal sebagai NewLine Baby, kembali ke lokasi pendaratan saat peluncuran uji coba di sebidang tanah kosong di dekat lokasi pengembangan perusahaan di Longkou, provinsi Shandong, Cina, 19 April 2019. REUTERS / Jason Lee

Misi tak berawak, yang disebut Chandrayaan-2, yang berarti "kendaraan bulan" dalam bahasa Sansekerta, akan melibatkan pengorbit, pendarat dan penjelajah, yang telah dibangun oleh Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO).

Misi ini dijadwalkan akan diluncurkan pada 15 Juli menggunakan Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III milik ISRO. Misi itu akan menghabiskan biaya sekitar US$ 144 juta (Rp 2 triliun), kata ISRO.


Setelah perjalanan lebih dari 50 hari, kendaraan pendarat ISRO akan mencoba mendarat di permukaan bulan sekitar 6 September.

"Pada 15 menit terakhir pendaratan akan menjadi momen paling menakutkan bagi kami," kata Ketua ISRO K. Sivan kepada media, Rabu (12/6/2019) pekan lalu.

Badan itu mengatakan variasi gravitasi bulan, medan, dan debu dapat menjadi masalah. Misi India itu akan menjadi upaya pendaratan bulan ketiga yang dilakukan tahun ini setelah penyelidikan bulan yang sukses dilakukan Chang'e-4 milik China dan pesawat ruang angkasa Israel Beresheet, yang gagal dan jatuh ke bulan pada bulan April.

"Ini adalah misi paling kompleks yang pernah dilakukan ISRO," kata Sivan.

Chandrayaan-1, misi bulan pertama India di tahun 2008, menelan biaya US$79 juta dan membantu mengonfirmasi keberadaan air di bulan.

Chandrayaan-2 pada awalnya direncanakan sebagai kolaborasi dengan badan antariksa Roscosmos Rusia, tetapi pada 2013 India membatalkan ikatan karena perbedaan teknis dengan program Rusia.

Saingi AS sampai Rusia, India Siap Luncurkan Misi ke BulanFoto: Infografis/2 Crazy Rich AS Bersaing Jelajahi Angkasa/Aristya Rahadian Krisabella

Pada tahun 2014, India meluncurkanĀ misi Mars tak berawak dengan biaya US$74 juta, atau lebih murah dari anggaran film ruang angkasa Hollywood "Gravity" dan sebagian kecil dari US$671 juta yang dihabiskan oleh badan antariksa AS NASA untuk misi MAVEN Mars.

Perdana Menteri Modi, yang baru-baru ini memenangkan masa jabatan keduanya, telah agresif dengan kebijakan luar angkasanya. Pada bulan Maret, India mengatakan mereka menembak jatuh salah satu satelitnya sendiri, menjadikannya satu dari hanya empat negara di dunia yang memiliki teknologi ini.
(prm) Next Article Bumi Kini Punya Dua Bulan, Tanda Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular