
Internasional
Mendarat di Bulan, China Berhasil Cetak Sejarah
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 January 2019 16:23

Jakarta, CNBC Indonesia - China berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa Chang'e 4 di sisi jauh bulan, Kamis pagi waktu Beijing (3/1/2019), menurut kantor berita negara Xinhua.
China menjadi negara pertama dalam sejarah yang berhasil menyentuh permukaan bulan yang tidak terlihat oleh orang-orang di Bumi itu.
Misi pesawat ruang angkasa Chang'e 4 diluncurkan pada awal Desember 2018. Butuh tiga hari untuk melakukan perjalanan ke bulan, di mana pesawat tersebut menghabiskan beberapa minggu terakhir di orbit untuk mempersiapkan pendaratan di kawah Von Karman.
Kawah itu adalah tempat yang relatif datar di sisi jauh bulan.
"Armada China Chang'e-4 mendarat di sisi jauh bulan," cuitan Xinhua di Twitter, Kamis, dilansir dari CNBC International.
Mengutip Administrasi Antariksa Nasional China, Xinhua mengatakan penyelidikan antariksa itu terdiri dari pendarat dan penjelajah, "mendarat di area pendaratan yang telah dipilih sebelumnya di sisi jauh bulan pada pukul 10:26 waktu Beijing."
Mendarat di sisi jauh bulan adalah tantangan teknis karena tidak ada cara langsung untuk berkomunikasi dengan pesawat ruang angkasa saat mendekati target. Maka dari itu, China menempatkan satelit relay di orbit pada sekitar bulan Mei untuk mengatasi masalah komunikasi.
Sisi jauh dari bulan telah terlihat dan dipetakan sebelumnya, bahkan oleh para astronot misi Apollo dari Amerika Serikat (AS). Tetapi pendaratan Chang'e 4 ini menjadi kali pertama pesawat ruang angkasa mendarat di sisi jauh bulan.
Chang'e 4 mewakili salah satu bagian andalan dari investasi besar China dan kemampuan yang terus berkembang di ruang angkasa melalui Administrasi Luar Angkasa Nasional China.
Misi ini dilakukan sekitar dua tahun setelah kesuksesan misi Chang'e 3 di China, pendaratan pertama di bulan yang pertama sejak tahun 1976. Unit pendarat Chang'e 4 dan penjelajahnya membawa muatan yang lebih besar dan lebih banyak kemampuan. Badan antariksa akan menggunakan pesawat itu untuk mempelajari kondisi geologi di sisi jauh bulan.
Nama Chang'e berasal dari dewi bulan China. Dalam kisah kuno, Chang'e terbang ke surga setelah mengambil ramuan, dan mendarat di bulan sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
(prm) Next Article Yuk Simak Data dan Fakta Seputar Supermoon yang Spektakuler
China menjadi negara pertama dalam sejarah yang berhasil menyentuh permukaan bulan yang tidak terlihat oleh orang-orang di Bumi itu.
Misi pesawat ruang angkasa Chang'e 4 diluncurkan pada awal Desember 2018. Butuh tiga hari untuk melakukan perjalanan ke bulan, di mana pesawat tersebut menghabiskan beberapa minggu terakhir di orbit untuk mempersiapkan pendaratan di kawah Von Karman.
"Armada China Chang'e-4 mendarat di sisi jauh bulan," cuitan Xinhua di Twitter, Kamis, dilansir dari CNBC International.
![]() |
Mengutip Administrasi Antariksa Nasional China, Xinhua mengatakan penyelidikan antariksa itu terdiri dari pendarat dan penjelajah, "mendarat di area pendaratan yang telah dipilih sebelumnya di sisi jauh bulan pada pukul 10:26 waktu Beijing."
Mendarat di sisi jauh bulan adalah tantangan teknis karena tidak ada cara langsung untuk berkomunikasi dengan pesawat ruang angkasa saat mendekati target. Maka dari itu, China menempatkan satelit relay di orbit pada sekitar bulan Mei untuk mengatasi masalah komunikasi.
Sisi jauh dari bulan telah terlihat dan dipetakan sebelumnya, bahkan oleh para astronot misi Apollo dari Amerika Serikat (AS). Tetapi pendaratan Chang'e 4 ini menjadi kali pertama pesawat ruang angkasa mendarat di sisi jauh bulan.
Chang'e 4 mewakili salah satu bagian andalan dari investasi besar China dan kemampuan yang terus berkembang di ruang angkasa melalui Administrasi Luar Angkasa Nasional China.
Misi ini dilakukan sekitar dua tahun setelah kesuksesan misi Chang'e 3 di China, pendaratan pertama di bulan yang pertama sejak tahun 1976. Unit pendarat Chang'e 4 dan penjelajahnya membawa muatan yang lebih besar dan lebih banyak kemampuan. Badan antariksa akan menggunakan pesawat itu untuk mempelajari kondisi geologi di sisi jauh bulan.
Nama Chang'e berasal dari dewi bulan China. Dalam kisah kuno, Chang'e terbang ke surga setelah mengambil ramuan, dan mendarat di bulan sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
(prm) Next Article Yuk Simak Data dan Fakta Seputar Supermoon yang Spektakuler
Most Popular