
Bulan Ini, Amazon Matikan 2 Aplikasi Miliknya
Roy Franedya, CNBC Indonesia
17 June 2019 13:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Google Inc dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak meluncurkan aplikasi dan platform untuk melayani kebutuhan penggunanya. Dari begitu banyak aplikasi tersebut, sebagian telah dibunuh Google dengan alasan kurang berkembang.
Langkah ini juga dilakukan Amazon Inc. Raksasa e-commerce ini baru saja menghentikan Spark, platform jejaring sosial. Platform ini dimatikan hanya dua tahun setelah diluncurkan.
Spark menjadi tempat untuk memposting foto, cerita, dan ide-ide produk dan pembelian. Platform ini awalnya diluncurkan pada anggota Amazon Prime, keanggotaan premium milik Amazon.
"Apakah Anda mencari inspirasi untuk dekorasi rumah atau mencari saran untuk sepatu lari jarak jauh terbaik, Spark membuatnya mudah ditemukan - dan berbelanja - cerita dan ide dari komunitas yang menyukai apa yang Anda sukai," kata Amazon dalam pengantar layanan pada tahun 2017.
Spark kini juga telah menghilang dari aplikasi Amazon, TechCrunch melaporkan sebelumnya. CNet mencoba mengonfirmasi informasi ini tetapi Amazon tak memberi komentar.
Pada tanggal 24 Juni 2019, Amazon juga akan mematikan Amazon Restaurants setelah 4 tahun beroperasi. Amazon Restaurants telah digunakan pelanggan di hampir 200 kota di AS (Amerika Serikat) untuk memesan makanan dari restoran lokal.
Pada Selasa (11/6/2019), Amazon mengatakan langkah itu akan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada pengiriman bahan makanan. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan hanya sedikit karyawan yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut dan karyawan yang telah dipindahkan ke pekerjaan baru.
Sejak dimulai di Seattle pada tahun 2015, Amazon Restaurant telah berjuang untuk mendapatkan pijakan di pasar pengiriman restoran. Raksasa e-commerce milik Jeff Bezos itu harus bersaing dengan UberEats, Grubhub, dan DoorDash yang mengendalikan hampir 80% bisnis pengiriman dari restoran, menurut perusahaan riset Edison Trends.
"Di AS, Amazon tampak seperti ancaman yang membayangi dari jauh, tetapi itu tidak pernah menjadi sebuah persaingan," kata Miranda Lambert, seorang analis penelitian di Euromonitor International.
Simak video tentang Amazon di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Heboh! Amazon Sempat Larang Karyawan Gunakan TikTok
Langkah ini juga dilakukan Amazon Inc. Raksasa e-commerce ini baru saja menghentikan Spark, platform jejaring sosial. Platform ini dimatikan hanya dua tahun setelah diluncurkan.
Spark menjadi tempat untuk memposting foto, cerita, dan ide-ide produk dan pembelian. Platform ini awalnya diluncurkan pada anggota Amazon Prime, keanggotaan premium milik Amazon.
![]() |
Spark kini juga telah menghilang dari aplikasi Amazon, TechCrunch melaporkan sebelumnya. CNet mencoba mengonfirmasi informasi ini tetapi Amazon tak memberi komentar.
Pada tanggal 24 Juni 2019, Amazon juga akan mematikan Amazon Restaurants setelah 4 tahun beroperasi. Amazon Restaurants telah digunakan pelanggan di hampir 200 kota di AS (Amerika Serikat) untuk memesan makanan dari restoran lokal.
Pada Selasa (11/6/2019), Amazon mengatakan langkah itu akan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada pengiriman bahan makanan. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan hanya sedikit karyawan yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut dan karyawan yang telah dipindahkan ke pekerjaan baru.
Sejak dimulai di Seattle pada tahun 2015, Amazon Restaurant telah berjuang untuk mendapatkan pijakan di pasar pengiriman restoran. Raksasa e-commerce milik Jeff Bezos itu harus bersaing dengan UberEats, Grubhub, dan DoorDash yang mengendalikan hampir 80% bisnis pengiriman dari restoran, menurut perusahaan riset Edison Trends.
"Di AS, Amazon tampak seperti ancaman yang membayangi dari jauh, tetapi itu tidak pernah menjadi sebuah persaingan," kata Miranda Lambert, seorang analis penelitian di Euromonitor International.
Simak video tentang Amazon di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Heboh! Amazon Sempat Larang Karyawan Gunakan TikTok
Most Popular