Tak Cuma Grab, Alibaba & Xiaomi Juga Incar Izin Bank Digital

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 June 2019 14:49
Minat Grab tersebut menggarisbawahi bagaimana perusahaan non-perbankan di Asia ingin menantang bank tradisional dengan memanfaatkan teknologi dan basis datanya.
Foto: Grab (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Startup berbagi transportasi (ride-hailing) asal Singapura, Grab, dikabarkan tengah mengejar izin bisnis bank khusus digital atau online di negara asalnya itu.

Mengutip Reuters, empat sumber mengatakan Grab akan segera menyewa konsultan untuk memberi nasihat tentang potensi bisnis perbankannya dan bersiap-siap untuk mengajukan permohonan izin bank khusus digital di Singapura jika regulator perbankan, Monetary Authority of Singapore (MAS), memutuskan untuk membuka sektor tersebut.

Ini merupakan kali pertama startup asal Singapura itu dikabarkan berminat menjajal dunia perbankan. Namun, Grab menolak mengomentari hal ini.

Minat Grab tersebut menggarisbawahi bagaimana perusahaan non-perbankan di Asia ingin menantang bank tradisional dengan memanfaatkan teknologi mereka dan basis data penggunanya untuk menawarkan layanan perbankan kepada pelanggan ritel dan usaha kecil, dilansir dari Reuters, Rabu (12/6/2019).


Jika Grab berhasil mendapatkan lisensi perbankan itu, maka perusahaan yang sudah berdiri selama tujuh tahun tersebut bisa memanfaatkan data pengguna layanan transportasinya, transaksi pembayaran, dan perilaku konsumen.

Tahun lalu, Grab telah bekerja sama dengan Credit Saison Co Ltd Jepang untuk membuka layanan pinjaman di Asia Tenggara.

Namun ternyata, bukan hanya Grab yang berminat untuk mendapatkan lisensi itu. Para pemain global di sektor fintech juga tertarik. Bahkan, beberapa di antaranya dikabarkan ingin membentuk usaha patungan, seperti dikatakan dua dari empat sumber tersebut.

Para konsultan mengatakan lisensi perbankan digital juga dapat memungkinkan perusahaan mengajukan banding ke Singapore Telecommunications Ltd (Singtel), yang berkembang di luar layanan operator tradisionalnya ke bidang-bidang seperti pembayaran ponsel dan keamanan siber.

Tak Cuma Grab, Alibaba & Xiaomi Juga Incar Izin Bank DigitalFoto: Infografis/Grab Resmi Manjadi Decacorn/Edward Ricardo

"Terlalu dini untuk berkomentar tetapi setelah berkelana ke layanan keuangan seluler, kami terbuka untuk mengeksplorasi kelayakan kesempatan seperti itu jika ada," kata juru bicara Singtel dalam tanggapan melalui email.

Dari Hong Kong, afiliasi dari Alibaba Group Holding Ltd dan Xiaomi Corp, dan konsorsium yang dipimpin oleh Standard Chartered PLC dan BOC Hong Kong Holdings Ltd, pun ingin mendapatkan lisensi perbankan khusus digital tersebut.

"Di Hong Kong, pedomannya cukup detail mengenai hal apa yang harus dibuktikan oleh pemohon untuk mendapatkan lisensi perbankan virtual, begitu juga di Eropa," kata Dan Jones, mitra APAC di konsultan Capco Digital.


"Menarik untuk melihat apakah MAS akan mengambil langkah yang sama dengan Hong Kong ... sehingga satu-satunya perusahaan yang dapat mendaftar adalah perusahaan yang sudah mapan, bukan startup secara literal," tambahnya.

Seperti di Hong Kong, bank-bank online di Singapura juga diperkirakan akan memulai bisnisnya dengan menawarkan berbagai layanan seperti tabungan, pinjaman pribadi, dan asuransi perjalanan, kata dua sumber itu.

Saksikan video pertarungan OVO dan Gopay berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm/prm) Next Article Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular