
Bidik Izin di Singapura, Grab Mau Jadi Bank Digital?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 June 2019 13:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rintisan atau startup dengan valuasi terbesar di Asia Tenggara, Grab, tengah berupaya menjajal sektor perbankan Singapura. Hal itu dilakukan karena saat ini regulator di negara kota Asia Tenggara itu tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan lisensi bisnis bagi bank-bank yang hanya beroperasi online.
Demikian disampaikan empat orang sumber yang mengetahui hal tersebut, dikutip dari laporan Reuters. Mereka tidak ingin disebutkan identitasnya lantaran tidak memiliki hak untuk berbicara kepada media.
Mengutip Reuters, sumber itu mengatakan Grab akan segera menyewa konsultan untuk memberi nasihat tentang potensi bisnis perbankannya dan bersiap-siap untuk mengajukan permohonan izin bank khusus digital di Singapura jika regulator perbankan memutuskan untuk membuka sektor tersebut.
Ini merupakan kali pertama startup asal Singapura itu dikabarkan berminat menjajal dunia perbankan. Namun, Grab menolak mengomentari hal ini.
Sementara itu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) kembali mengatakan kepada Reuters, sedang mempelajari potensi untuk mengizinkan bisnis "bank khusus digital tanpa induk non-bank" ke pasar.
Hong Kong, pusat keuangan saingan utama Singapura, mulai menerbitkan lisensi semacam itu awal tahun ini.
Saat ini, pasar perbankan Singapura didominasi oleh DBS Group Holdings Ltd, Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC), dan United Overseas Bank Ltd (UOB). Apabila Grab, yang didukung oleh SoftBank Group Corp asal Jepang berhasil mendapatkan lisensi, maka pasar perbankan di negara itu akan berubah.
Sumber itu mengatakan MAS kemungkinan akan mengeluarkan izin usaha bank khusus digital dengan induk non-bank dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, sumber itu juga mengatakan regulator perbankan Singapura kemungkinan akan mengeluarkan hanya dua hingga tiga lisensi pada fase pertama.
(prm) Next Article Grab Pisahkan Bisnis Sistem Pembayaran dan Jasa Keuangan
Demikian disampaikan empat orang sumber yang mengetahui hal tersebut, dikutip dari laporan Reuters. Mereka tidak ingin disebutkan identitasnya lantaran tidak memiliki hak untuk berbicara kepada media.
![]() |
Mengutip Reuters, sumber itu mengatakan Grab akan segera menyewa konsultan untuk memberi nasihat tentang potensi bisnis perbankannya dan bersiap-siap untuk mengajukan permohonan izin bank khusus digital di Singapura jika regulator perbankan memutuskan untuk membuka sektor tersebut.
Sementara itu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) kembali mengatakan kepada Reuters, sedang mempelajari potensi untuk mengizinkan bisnis "bank khusus digital tanpa induk non-bank" ke pasar.
Hong Kong, pusat keuangan saingan utama Singapura, mulai menerbitkan lisensi semacam itu awal tahun ini.
Saat ini, pasar perbankan Singapura didominasi oleh DBS Group Holdings Ltd, Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC), dan United Overseas Bank Ltd (UOB). Apabila Grab, yang didukung oleh SoftBank Group Corp asal Jepang berhasil mendapatkan lisensi, maka pasar perbankan di negara itu akan berubah.
Sumber itu mengatakan MAS kemungkinan akan mengeluarkan izin usaha bank khusus digital dengan induk non-bank dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, sumber itu juga mengatakan regulator perbankan Singapura kemungkinan akan mengeluarkan hanya dua hingga tiga lisensi pada fase pertama.
(prm) Next Article Grab Pisahkan Bisnis Sistem Pembayaran dan Jasa Keuangan
Most Popular