
Kagetnya Rudiantara Dapat 'Bonus' di Rapat G-20 Jepang
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
12 June 2019 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Rudiantara menceritakan pengalaman yang berbeda ketika bertemu dengan pemimpin dunia di forum pertemuan Menteri Perdagangan dan Menteri Digital Negara G-20, Sabtu (08/6/2019) di Osaka, Jepang.
Pertemuan tersebut khusus untuk Menteri Perdagangan dan Menteri Digital Negara G-20, inisiatif Data Free Flow with Trust (DFFT) yang diajukan oleh Jepang sebagai Presidency G-20, didukung Indonesia dengan memperhatikan kerangka legal masing-masing negara dan perlindungan data.
Dalam pertemuan yang berlangsung dua hari itu Indonesia diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
"Saking padatnya tidak ada makan siang itu working lunch. Jadi sambil rapat kita makan di box," kata Rudiantara saat ditemui pada acara Halal Bihalal di lapangan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
"Yang lebih menarik adalah dapat bonus lagi selain makan enak," tambahnya. "Gempa!, jadi kita lagi rapat mengalami gempa."
Tidak hanya 1 kali saja, Ia mengaku merasakan gempa sebanyak 2x selama rapat dilakukan. Rudiantara menceritakan bahwa semua peserta rapat kaget karena gempa di ruangan. Namun situasi cepat terkendali dan tenang kembali karena menteri Jepang langsung mengambil alih microphone dan menjelaskan bahwa gempa "di sini sudah biasa."
"Menteri nya langsung ambil alih, 'di Jepang ini kita biasa'. Terus lanjut lagi rapatnya, kita sambil makan sambil rapat," jelasnya.
Pengalaman mendapatkan 'bonus' ini Ia akui tidak pernah Ia temukan di negara lain, termasuk Indonesia. Rudiantara juga menjelaskan bahwa bangunan di Jepang memiliki persyaratan tahan gempa, karena negara Jepang rawan dengan gempa.
"Itu yang ga ada di negara lain, bonus gempa saat rapat menteri-menteri," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Kebijakan WhatsApp Bikin Heboh, Main-main dengan Privasi!
Pertemuan tersebut khusus untuk Menteri Perdagangan dan Menteri Digital Negara G-20, inisiatif Data Free Flow with Trust (DFFT) yang diajukan oleh Jepang sebagai Presidency G-20, didukung Indonesia dengan memperhatikan kerangka legal masing-masing negara dan perlindungan data.
Dalam pertemuan yang berlangsung dua hari itu Indonesia diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
![]() |
"Yang lebih menarik adalah dapat bonus lagi selain makan enak," tambahnya. "Gempa!, jadi kita lagi rapat mengalami gempa."
Tidak hanya 1 kali saja, Ia mengaku merasakan gempa sebanyak 2x selama rapat dilakukan. Rudiantara menceritakan bahwa semua peserta rapat kaget karena gempa di ruangan. Namun situasi cepat terkendali dan tenang kembali karena menteri Jepang langsung mengambil alih microphone dan menjelaskan bahwa gempa "di sini sudah biasa."
"Menteri nya langsung ambil alih, 'di Jepang ini kita biasa'. Terus lanjut lagi rapatnya, kita sambil makan sambil rapat," jelasnya.
Pengalaman mendapatkan 'bonus' ini Ia akui tidak pernah Ia temukan di negara lain, termasuk Indonesia. Rudiantara juga menjelaskan bahwa bangunan di Jepang memiliki persyaratan tahan gempa, karena negara Jepang rawan dengan gempa.
"Itu yang ga ada di negara lain, bonus gempa saat rapat menteri-menteri," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Kebijakan WhatsApp Bikin Heboh, Main-main dengan Privasi!
Most Popular