
Perang Tarif, Gojek Minta Pemerintah Turun Tangan
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 May 2019 20:17

Jakarta, CNBC Indonesia- Gojek mengharapkan peraturan Kementerian Perhubungan yang mengatur layanan berbagi tumpangan (ride hailing) mencakup tentang perang harga.
Senior Manager Corporate Affairs Gojek Alvita Chen mengatakan praktik perang harga harus dijauhi untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat.
Setelah berlakunya Permenhub No 348/2019, dalam tahap uji coba selama tiga hari, menurutnya ada indikasi penurunan pendapatan mitra. Hasil dari uji coba tersebut pun telah diserahkan pada Kemenhub sebagai bahan masukan, begitu juga tentang praktik perang harga.
Meski demikian, Gojek tetap mengikuti aturan penentuan tarif tersebut sambil mencermati perkembangannya.
"Kami melihat ini baik untuk mendukung kesejahteraan mitra, jadi kami juga mau menjauhkan praktik price war. Jadi kami mengharapkan aturan itu bisa mencakup aspek itu," kata Alvita, Senin (27/05/2019).
Sebelumnya usai uji coba dilakukan, Chief Corprate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan dalam penerapan tarif uji coba ini, berbagai program promosi (diskon tarif) harus dilakukan untuk menjaga tingkat pemintaan konsumen.
"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," kata Nila dalam siaran resminya.
Sayangnya, Nila menilai subsidi berlebihan tidak bisa berlaku secara permanen, meski memberikan kesan harga murah. Jika subsidi dilakukan secara berlebihan, maka bisa mengancam keberlangsungan industri untuk jangka panjang. Selain itu, hal ini juga bisa memicu monopoli dan menurunkan kualitas layanan.
Simak video anjuran Kemenhub soal perang tarif di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
Senior Manager Corporate Affairs Gojek Alvita Chen mengatakan praktik perang harga harus dijauhi untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat.
Setelah berlakunya Permenhub No 348/2019, dalam tahap uji coba selama tiga hari, menurutnya ada indikasi penurunan pendapatan mitra. Hasil dari uji coba tersebut pun telah diserahkan pada Kemenhub sebagai bahan masukan, begitu juga tentang praktik perang harga.
"Kami melihat ini baik untuk mendukung kesejahteraan mitra, jadi kami juga mau menjauhkan praktik price war. Jadi kami mengharapkan aturan itu bisa mencakup aspek itu," kata Alvita, Senin (27/05/2019).
Sebelumnya usai uji coba dilakukan, Chief Corprate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan dalam penerapan tarif uji coba ini, berbagai program promosi (diskon tarif) harus dilakukan untuk menjaga tingkat pemintaan konsumen.
"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," kata Nila dalam siaran resminya.
Sayangnya, Nila menilai subsidi berlebihan tidak bisa berlaku secara permanen, meski memberikan kesan harga murah. Jika subsidi dilakukan secara berlebihan, maka bisa mengancam keberlangsungan industri untuk jangka panjang. Selain itu, hal ini juga bisa memicu monopoli dan menurunkan kualitas layanan.
Simak video anjuran Kemenhub soal perang tarif di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Perang Berdarah-darah, 'Mr Ten Times' Minta Grab-Gojek Merger
Most Popular