Huawei Sudah 'Dihukum', Kini Trump Incar Produsen Drone DJI?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 May 2019 15:37
AS telah menuduh Huawei Technologies memata-matai negara dan menjatuhkan sanksi tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS tanpa linsensi.
Foto: DJI Phantom (REUTERS/Adrees Latif)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menuduh Huawei Technologies memata-matai negara dan menjatuhkan sanksi tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS tanpa linsensi. Kini dugaan yang sama muncul pada perusahaan pembuat drone asal China, DJI.

Departemen Dalam Negeri AS baru saja memperingatkan perusahaan AS tentang risiko keamanan data jika menggunakan pesawat tanpa awak (drone) komersial buatan China, seperti dilaporkan CyberScoop dan Politico, serta dilansir dari Grizmodo, Selasa (21/5/2019).


Lembaga Cybersecurity dan Infrastructure Security Agency (CISA) pun sudah memperingatkan perusahaan AS untuk "berhati-hati" terhadap drone buatan China "karena mereka mungkin mengandung komponen yang dapat membahayakan data pengguna dan membagikan informasi ke server yang diakses di luar perusahaan."

Saat ini, DJI adalah perusahaan drone terbesar di dunia.

Pada 2017, pejabat Keamanan negara AS mengeluarkan memo yang mengklaim drone dan perangkat lunak DJI "menyediakan infrastruktur penting AS dan memberikan data penegakan hukum kepada pemerintah China," mengutip sumber yang dapat dipercaya "dengan akses pertama dan kedua."

Huawei Sudah 'Dihukum', Kini Trump Incar Produsen Drone DJI?Foto: DJI Phantom (REUTERS/Bobby Yip)

DJI membantah laporan 2017 itu. Tidak ada bukti publik baru untuk mendukung klaim Amerika tentang DJI yang memata-matai AS. Manajemen DJI mengeluarkan sangkalan setelah laporan lembaga siber AS muncul.

"Di DJI, keselamatan adalah inti dari semua yang kami lakukan, dan keamanan teknologi kami telah diverifikasi secara independen oleh pemerintah AS dan bisnis terkemuka AS," kata juru bicara DJI Adam Lisberg kepada Gizmodo.

"Kami memberi pelanggan kendali penuh dan lengkap atas data yang dikumpulkan, disimpan, dan dikirim. Untuk pelanggan infrastruktur pemerintah dan kritis yang membutuhkan jaminan tambahan, kami menyediakan drone yang tidak mentransfer data ke DJI atau melalui internet, dan pelanggan kami dapat mengaktifkan semua tindakan pencegahan yang direkomendasikan oleh DHS."

Pada tahun 2018, DJI mempekerjakan perusahaan AS untuk melakukan analisis independen terhadap data dan praktik keamanan perusahaan. Laporan dari Kivu Consulting yang berbasis di San Francisco memberikan penilaian positif pada cara DJI menyimpan data, catatan penerbangan, dan informasi pribadi.

Simak video tentang Tump jatuhkan sanksi pada Huawei di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/prm) Next Article Banyak Diblokir Negara Lain, Huawei Bawa Mate 20 Series ke RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular