
Gojek Lanjutkan Uji Coba Tarif Baru
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
06 May 2019 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan berbagi tumpangan (ride hailing) Gojek akan terus melanjutkan penggunaan tarif uji coba layanan Go-Ride. Sejak 1 Mei 2019, Gojek melakukan uji coba tarif di lima kota, sesuai dengan pedoman tarif Permenhub No 348/2019.
Chief Corprate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan dalam penerapan tarif uji coba ini, berbagai program promosi (diskon tarif) harus dilakukan untuk menjaga tingkat pemintaan konsumen.
"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," kata Nila, Senin (06/05/2019).
Sayangnya, Nila menilai subsidi berlebihan tidak bisa berlaku secara permanen, meski memberikan kesan harga murah. Jika subsidi dilakukan secara berlebihan, maka bisa mengancam keberlangsungan industri untuk jangka panjang. Selain itu, hal ini juga bisa memicu monopoli dan menurunkan kualitas layanan.
Nila menegaskan pihaknya ingin menjaga keberlangsungan industri ini, agar mitra driver terus mendapatkan sumber penghasilan yang berkelanjutan. Selain itu, konsumen terus dapat menikmati layanan aman, nyaman dan berkualitas.
"Kami akan terus laporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada Pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukkan. Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan industri yang sehat, sehingga dapat terus mempermudah hidup konsumen serta menjaga pendapatan dan kesejahteraan driver yang berkesinambungan," jelas Nila.
Saksikan Video Gojek Kembali Uji Coba Penyesuaian Tarif
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Aftech Minta Masyarakat Waspada Penipuan Dompet Digital
Chief Corprate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan dalam penerapan tarif uji coba ini, berbagai program promosi (diskon tarif) harus dilakukan untuk menjaga tingkat pemintaan konsumen.
"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," kata Nila, Senin (06/05/2019).
Sayangnya, Nila menilai subsidi berlebihan tidak bisa berlaku secara permanen, meski memberikan kesan harga murah. Jika subsidi dilakukan secara berlebihan, maka bisa mengancam keberlangsungan industri untuk jangka panjang. Selain itu, hal ini juga bisa memicu monopoli dan menurunkan kualitas layanan.
"Kami akan terus laporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada Pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukkan. Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan industri yang sehat, sehingga dapat terus mempermudah hidup konsumen serta menjaga pendapatan dan kesejahteraan driver yang berkesinambungan," jelas Nila.
Saksikan Video Gojek Kembali Uji Coba Penyesuaian Tarif
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Aftech Minta Masyarakat Waspada Penipuan Dompet Digital
Most Popular