Launching LinkAja Kembali Molor, Ini Alasan Menteri Rini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 May 2019 10:52
Kementerian BUMN kembali menunda peluncuran fintech LinkAja, disebut-sebut karena alasan migrasi teknis yang belum rampung
Foto: Menteri BUMN Rini Soemarno menoba aplikasi LinkAja saat gelaran BNI Java Jazz Festival 2019 di JIExpo, Jakarta, Minggu (3/3/2019). Sejumlah bank BUMN meluncurkan LinkAja agar bisa bersaing meraup pasar pembayaran digital. Dikawal oleh jajaran bos BUMN mulai dari Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, dan Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmojo. Rini tampak mengenakan topi putih, berjaket hitam, dengan polo shirt dan bergaya sangat casual di gelaran Java Jazz, Minggu (03/3/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Untuk ketiga kalinya, peluncuran fintech bentukan Badan Usaha Milik Negara, LinkAja kembali molor. Seharusnya, LinkAja diluncurkan bertepatan dengan peresmian gedung baru Kementerian BUMN atau BUMN Center kemarin, namun belum juga terealisasi. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pihaknya belum bisa meluncurkan LinkAja lantaran perbaikan sistem fintech BUMN masih terus dilakukan. Ia pun tidak menyebut secara pasti, kapan LinkAja akan diluncurkan. 

Launching LinkAja Kembali Molor, Ini Alasan Menteri Rini Foto: LinkAja (CNBC Indonesia)




"Link Aja nunggu grand launching. Bukan sekarang, kita masih coba perbaiki terus," kata Menteri Rini di Kementerian BUMN, Minggu (5/5/2019). 

Ia berharap nantinya masyarakat bisa memanfaatkan LinkAja bisa melakukan pembayaran secara terintegrasi mulai dari kebutuhan berbelanja hingga membeli tiket pesawat. 

"Link Aja bisa dimanfaatkan untuk beli tiket Garuda, tiket kereta, Damri, belanja, untuk segala macam," kata Rini Soemarno. 

Pendapat senada juga disampaikan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo. ia menyebut, kembali tertundanya peluncuran LinkAja karena migrasi dompet elektronik itu belum rampung. 

"Kita mau migrasi dompet segala macem, dompet elektronik belum ada. Kan belum ada jadi dompetnya BNI sama yang lainnya kita in line-kan. Kita sempurnakan dulu," kata Gatot di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4/2019).

LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki Telkomsel, 4 Bank BUMN, Pertamina, Jiwasraya dan Danareksa. Sebelumnya T-cash sudah bersalin nama jadi LinkAja. Saham terbesar dipegang oleh Telkomsel sebesar 25%. Sementara, tiga bank, yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI, akan memegang saham masing-masing 20%. Sementara, BTN dan PT Pertamina (Persero) memegang masing-masing 7% dan Jiwasraya akan memegang 1% saham.
(gus) Next Article Diterpa Kabar PHK, LinkAja Akui Ada Reorganisasi SDM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular