
Pendapatan Tumbuh Melambat, Induk Google Dihukum Pasar
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
30 April 2019 07:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham induk Google, Alphabet, anjlok sekitar 7% dalam perdagangan setelah penutupan pasar, Senin (29/4/2019) waktu setempat. Penurunan itu menghapus kapitalisasi pasar perusahaan hingga lebih dari US$60 miliar (Rp 857,9 triliun).
Dalam laporan kinerja yang dirilis setelah penutupan pasar, Senin, Alphabet tercatat meraup pendapatan US$36,34 miliar di kuartal pertama tahun ini atau lebih rendah dari US$37,33 miliar yang diperkirakan analis. Namun, laba per saham mencapai US$11,9 dari US$10,61 yang diperkirakan pasar.
Google tengah menghadapi pertumbuhan yang melambat setelah secara konsisten berekspansi lebih dari 20% dalam beberapa periode sebelumnya, dilansir dari CNBC International.
Pendapatannya di tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 17%, turun dari laju pertumbuhan 28% di periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari iklan tumbuh 15% atau lebih rendah dari ekspansi 24% setahun sebelumnya.
Jumlah klik berbayar di properti Google tumbuh hanya 39% di kuartal pertama 2019 dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Angka ini turun tajam dibandingkan kenaikan 66% di kuartal keempat 2018 dan 62% di kuartal ketiga.
CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan sebagian besar penurunan yang terjadi berkaitan dengan YouTube yang mewakili mayoritas total klik.
Google telah mengandalkan sumber pendapatan lain untuk pertumbuhannya di masa depan saat biaya per klik mulai menurun. Bisnis perangkat keras dan komputasi awan perusahaan yang masuk dalam pos pendapatan lain-lain tumbuh 25% menjadi US$5,45 miliar.
(prm) Next Article Google 'Ogah' Dipaksa Bayar Konten Berita di Australia, Why?
Dalam laporan kinerja yang dirilis setelah penutupan pasar, Senin, Alphabet tercatat meraup pendapatan US$36,34 miliar di kuartal pertama tahun ini atau lebih rendah dari US$37,33 miliar yang diperkirakan analis. Namun, laba per saham mencapai US$11,9 dari US$10,61 yang diperkirakan pasar.
Google tengah menghadapi pertumbuhan yang melambat setelah secara konsisten berekspansi lebih dari 20% dalam beberapa periode sebelumnya, dilansir dari CNBC International.
Jumlah klik berbayar di properti Google tumbuh hanya 39% di kuartal pertama 2019 dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Angka ini turun tajam dibandingkan kenaikan 66% di kuartal keempat 2018 dan 62% di kuartal ketiga.
CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan sebagian besar penurunan yang terjadi berkaitan dengan YouTube yang mewakili mayoritas total klik.
Google telah mengandalkan sumber pendapatan lain untuk pertumbuhannya di masa depan saat biaya per klik mulai menurun. Bisnis perangkat keras dan komputasi awan perusahaan yang masuk dalam pos pendapatan lain-lain tumbuh 25% menjadi US$5,45 miliar.
(prm) Next Article Google 'Ogah' Dipaksa Bayar Konten Berita di Australia, Why?
Most Popular