Wall Street Menguat Tipis Jelang Rapat The Fed & Rilis Apple

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
30 April 2019 06:33
Dua indeks acuan Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Composite, berhasil menyentuh posisi tertingginya sepanjang sejarah, Senin (29/4/2019).
Foto: Ekspresi Trader di lantai bursa amerika di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua indeks acuan Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Composite, berhasil menyentuh posisi tertingginya sepanjang sejarah, Senin (29/4/2019). Namun, penguatan saham-saham di bursa New York terbatas jelang laporan kinerja beberapa raksasa Wall Street serta rapat bank sentral Federal Reserve.

S&P 500 menguat 0,11% ke level 2.943,03, Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,04% ke 26.554,39, dan Nasdaq Composite bertambah 0,19% menjadi 8.161,85 di akhir perdagangan.

S&P 500 memecahkan rekor tertinggi yang sebelumnya dicapai di September lalu. Sektor keuangan memimpin penguatan sebesar 0,9% dengan saham-saham Bank of New York Mellon dan Citigroup mencatatkan penguatan tertinggi sekitar masing-masing 2%.

"Ini mungkin akan menjadi pekan paling sibuk dalam hal katalis," kata Art Hogan, chief market strategist di National Securities, dilansir dari CNBC International. "Masuk akal bagi kita untuk menahan diri jelang pekan ini."


Sekitar 150 perusahaan dalam indeks S&P 500 dijadwalkan merilis kinerja kuartal pertamanya pekan ini, termasuk Apple, General Electric, dan Qualcomm. Induk Google, Alphabet, merilis kinerjanya setelah pasar ditutup, Senin.

Hingga Senin, 231 perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartalannya. Dari seluruh emiten itu, 77,5% mampu melampaui ekspektasi analis, menurut data FactSet. Pertumbuhan laba tercatat sekitar 1%, jauh di atas perkiraan penurunan 4,2%.

Selain itu, The Fed juga akan mengumumkan hasil rapat penentuan kebijakannya (FOMC) pekan ini. Para investor akan menantikan sinyal-sinyal mengenai rencana bank sentral AS itu terkait normalisasi neraca dan arah pertumbuhan ekonomi.

Pasar memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga sementara perkiraan untuk bunga acuan tidak berubah mencapai 97%, menurut data FedWatch CME Group.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular