China Cekal Para Petinggi Fintech ke Luar Negeri, Kenapa?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 April 2019 11:02
China telah melarang petinggi dan pemilik P2P lending meninggalkan China hingga akhir Mei 2019.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik dan eksekutif startupĀ peer-to-peer (P2P) lending di distrik Chaoyang, Beijing, China diminta pemerintah untuk tidak meninggalkan ibu kota China hingga akhir Mei 2019. Alasannya, menunggu investigasi yang dilakukan atas praktik bisnis perusahaan.

Pemberitahuan ini awalnya dipublikasikan di akun media sosial resmi pemerintah pada Kamis (25/4/2019) kemudian dihapus. Pemberitahuan ini mensyaratkan "manajer senior" dan pengelola P2P lending yang terdaftar di distrik Chaoyang harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pemerintah daerah bila ingin meninggalkan ibu kota.

Pemerintah daerah Chaoyang tidak merespon permintaan komentar dari South China Morning Post (SCMP), seperti dikutip Jumat (26/4/2019).

Dua sumber SCMP di asosiasi industri P2P Lending China menyatakan kepada SCMP mengatakan China telah memberlakukan larang perjalanan pada semua eksekutif P2P lending, mereka dilarang meninggalkan China.

Foto: CNBC International

Seorang eksekutif dari perusahaan P2P di Guangzhou juga mengkonfirmasi hal yang sama dengan mengatakan manajer senior di atas level vice president telah dilarang meninggalkan China sejak akhir 2018 dan ini adalah "rahasia umum di dalam industri".


Pemerintah China memang sedang aktif melakukan 'bersih-bersih' di sektor P2P lending karena meningkatkan risiko dari sektor ini pada stabilitas ekonomi China. Hal ini terjadi karena aturan yang longgar dan memunculkan adanya penggunaan skema ponzi dan penggalangan dana sistem piramida.

Salah satu kasus yang paling sering dibicarakan adalah P2P lending Ezubao yang mengumpulkan dana US$7,4 miliar lebih dari lender hanya dalam satu setengah tahun, yang kemudian disalahgunakan oleh eksekutif perusahaan.

Menurut peraturan yang dikeluarkan pada Agustus 2018, semua platform yang terlibat dalam peminjaman dan peminjaman online harus melewati proses inspeksi tiga tahap yang melibatkan inspeksi mandiri serta pemeriksaan oleh asosiasi dan pemerintah.

Di antara 26 anggota Asosiasi Industri Keuangan Internet Beijing, mayoritas adalah platform terbesar di industri pinjaman peer-to-peer China, setengahnya terdaftar di Chaoyang.

Simak video lampu kuning industri P2P lending Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/gus) Next Article Ini Pinjol Resmi OJK di 2022, Lainnya Ilegal!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular