
Wow, Amazon Raup Laba Bersih Rp 51,5 T dalam 3 Bulan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 April 2019 07:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon mampu mencatatkan margin keuntungan yang lebih tebal meski dengan pertumbuhan yang lebih lambat di kuartal pertama 2019.
Pendapatan perusahaan yang didirikan orang terkaya dunia, Jeff Bezos, ini mencapai US$59,7 miliar (Rp 854,3 triliun) atau sesuai dengan ekspektasi pasar. Angka ini naik 16,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu namun ini adalah laju pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama 2015.
Akan tetapi, laba bersih Amazon justru menyentuh rekor tertinggi US$3,6 miliar sementara laba operasional mencapai US$4,4 miliar. Angka laba operasional itu menggambarkan margin laba 7,4%, naik tajam dibandingkan margin 3,8% di periode yang sama tahun lalu, dilansir dari CNBC International.
Margin yang lebih tebal itu berasal dari beberapa bisnis perusahaan, seperti komputasi awan, iklan, dan jasa-jasa yang dijual pihak ketiga di mana labanya lebih tinggi namun total penjualan lebih kecil.
Ini adalah tren baru bagi Amazon di mana laju pertumbuhan pendapatan lebih rendah namun margin laba tetap menggiurkan. Pendapatan Amazon di wilayah Amerika Utara tumbuh 17% dibandingkan 46% yang dicatatkan setahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan internasional juga hanya 9% dari 34% di periode yang sama 2018.
Bisnis iklan Amazon juga melambat cukup dalam dan mencatatkan pertumbuhan pendapatan hanya 34% menjadi US$2,7 miliar setelah tumbuh lebih dari 60% dalam lima kuartal terakhir.
Sementara itu, layanan komputasi awan Amazon terus tumbuh kuat 41% meski melambat dibandingkan laju 49% setahun sebelumnya.
Amazon telah menjadi salah satu saham teknologi dengan kinerja terbaik tahun ini. Sahamnya tercatat melesat 29% sepanjang 2019. Perusahaan ini telah menjadi perusahaan paling bernilai di dunia di belakang Microsoft dan Apple.
Saksikan video mengenai Amazon berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Harta Lenyap Rp 657 T, Jeff Bezos Sudah Ada Feeling Ga Enak
Pendapatan perusahaan yang didirikan orang terkaya dunia, Jeff Bezos, ini mencapai US$59,7 miliar (Rp 854,3 triliun) atau sesuai dengan ekspektasi pasar. Angka ini naik 16,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu namun ini adalah laju pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama 2015.
Akan tetapi, laba bersih Amazon justru menyentuh rekor tertinggi US$3,6 miliar sementara laba operasional mencapai US$4,4 miliar. Angka laba operasional itu menggambarkan margin laba 7,4%, naik tajam dibandingkan margin 3,8% di periode yang sama tahun lalu, dilansir dari CNBC International.
Ini adalah tren baru bagi Amazon di mana laju pertumbuhan pendapatan lebih rendah namun margin laba tetap menggiurkan. Pendapatan Amazon di wilayah Amerika Utara tumbuh 17% dibandingkan 46% yang dicatatkan setahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan internasional juga hanya 9% dari 34% di periode yang sama 2018.
Bisnis iklan Amazon juga melambat cukup dalam dan mencatatkan pertumbuhan pendapatan hanya 34% menjadi US$2,7 miliar setelah tumbuh lebih dari 60% dalam lima kuartal terakhir.
![]() |
Sementara itu, layanan komputasi awan Amazon terus tumbuh kuat 41% meski melambat dibandingkan laju 49% setahun sebelumnya.
Amazon telah menjadi salah satu saham teknologi dengan kinerja terbaik tahun ini. Sahamnya tercatat melesat 29% sepanjang 2019. Perusahaan ini telah menjadi perusahaan paling bernilai di dunia di belakang Microsoft dan Apple.
Saksikan video mengenai Amazon berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Harta Lenyap Rp 657 T, Jeff Bezos Sudah Ada Feeling Ga Enak
Most Popular