Mundur dari Rusia-ASEAN-China, Kekayaan Uber Nambah Rp 175 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 April 2019 17:07
Dalam empat tahun terakhir, Uber telah meninggalkan pasar Rusia, China dan Asia Tenggara untuk mengurangi beban operasional dan kerugian perusahaan.
Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Jakarta, CNBC Indonesia - Masih banyak orang yang berpikir kebijakan Uber Technologies meninggalkan pasar China, Rusia, dan Asia Tenggara sebagai sebuah kegagalan.

Namun, bagi Uber ternyata kebijakan tersebut sebagai sebuah kemenangan. Pasalnya, mereka mencetak miliaran dolar dari aksi tersebut dan tetap membuat Uber terlibat di pasar yang ditinggalkannya.

Ketika meninggalkan pasar, Uber selalu mengambil saham dari kompetitornya. Dengan kebijakan tersebut mereka juga bisa menghapuskan biaya untuk berkompetisi.

Dalam laporan yang disampaikan kepada bursa saham Amerika Serikat (AS), kebijakan tersebut telah menciptakan kekayaan mencapai US$12,5 miliar atau setara Rp 175 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Uber juga mencetak keuntungan US$3 miliar (Rp 42 miliar), Techcruch melaporkan dan dikutip CNBC Indonesia, Jumat (12/4/2019).


China: kekayaan US$7,95 miliar


Pasar yang pertama kali ditinggalkan Uber adalah China. Uber menjual unit bisnisnya ke pemain lokal Didi Chuxing pada Agustus 2016. Dalam transaksi tersebut Uber mendapatkan saham Didi Chuxing sebesar 18,8%.

Uber menyatakan saham tersebut sekarang sudah berkurang menjadi 15,4% setelah Didi Chuxing melakukan penggalangan dana sebesar US$5,5 miliar tahun lalu.

Uber menghitung pada 2017, nilai saham Didi Chuxing yang dimiliki Uber mencapai US$5,97 miliar. Pada akhir tahun lalu naik US$2 miliar menjadi US$7,95 miliar.

Mundur dari Rusia-ASEAN-China, Kekayaan Uber Nambah Rp 175 TFoto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Asia Tenggara: Kekayaan US$3,22 miliar

Uber meninggalkan pasar Asia Tenggara pada Maret 2018. Uber menyerahkan unit Asia Tenggara kepada Grab Holdings dan ditukar dengan saham sebesar 30% dengan nilai awal US$2,28 miliar. Di Asia Tenggara Uber melaporkan membayar duit US$1 miliar per tahun.

Saat ini jumlah saham Uber di Grab sudah berkurang menjadi 23% karena terdilusi dampak dari penggalangan dana Seri-H yang sudah mencapai US$6,5 miliar. Menurut sumber Techcrunch saat ini valuasi Grab mencapai US$14 miliar, artinya nilai saham Uber mencapai US$3,22 miliar.

Rusia: Kekayaan US$1,4 miliar

Uber memilih mundur dari pasar Rusia dan membentuk perusahaan patungan dengan kompetitor lokal Yandex.Taxi pada Juli 2017. Kebijakan ini memang sedikit berbeda dengan yang terjadi di Asia Tenggara dan China dimana unit bisnis Uber di akuisisi dan ditukar dengan saham.

Uber menyatakan dalam perusahaan patungan ini, Uber memiliki 38% saham perusahaan patungan tersebut. Nilainya mencapai US$1,4 miliar.

Simak video Uber berencana caplok kompetitor Timur Tengah di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/prm) Next Article Vietnam Selidiki Akuisisi Uber, Grab Monopoli Pasar?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular