Nadiem Cerita Gojek: Dari Call Center Hingga Super App

Jakarta, CNBC Indonesia - Gojek mengklaim telah menjadi aplikasi regional yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Hal ini diungkapkan oleh co-founder dan CEO Gojek, Nadiem Makarim, dalam konferensi pers GOJEK dan Mitra Juara GOJEK 2019, di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Nadiem mengatakan, Gojek kini telah berkembang menjadi ekosistem yang menghubungkan pelanggan. Padahal ide awal Gojek berasal dari call center sederhana dengan 20-30 mitra driver.

Pilihan Redaksi Bahayakan Sektor Perbankan, Bos IMF: Bitcoin Cs Harus Diatur! Pantaskah RI Marah Karena Gojek Rekrut Insinyur dari India? Gara-Gara Grab, Pendapatan Driver Jadi Berlipat Ganda

"Sekarang Gojek sudah jadi aplikasi yang dipakai di regional. Kami memiliki 1,7 mitra driver dengan lebih dari 300 merchant, 600 penyediakan layanan untuk hidup yang lebih sejahtera," jelas Nadiem.

Nadiem mengungkapkan, saat ini Gojek telah memiliki pelanggan aktif 1,5 kali lipat dari kompetitornya. Layanan pesan antar makanan GoFood juga sudah menjadi layanan terbesar nomor tiga di dunia.

"Layanan uang elektronik paling banyak di Indonesia bahkan mengungguli e-commerce dan pemain sejenis terdekat," jelas Nadiem.

Nadiem Makarim, CEO Gojek (Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Nadiem menambahkan gross transactioan value atau total transaksi dalam platform Gojek (GTV) sudah naik 3,5 kali lipat hanya dalam dua tahun.

"Ini menunjukkan visi kami memanfaatkan teknologi mengatasi masalah sehari-hari dan membawa dampak positif bagi masyarakat tercapai. Sekarang Gojek sudah menjadi kata kerja buat pengguna kami," terang Gojek.

Simak video Gojek menjadi decacorn di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Nadiem: Transaksi Gojek Rp 126 T, di Atas Kompetitor