
Startup
Swiss Buka Program Pengembangan bagi Startup RI, Tertarik?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
19 March 2019 06:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechenstein Muliaman Hadad menghadiri peresmian program Swiss Indonesia Startup Accelerator Program di Zurich, Swiss, Jumat (15/3/2019). Program yang diperuntukkan untuk startup di Indonesia itu merupakan bagian dari program Asia Entrepreneurship Training Program yang dibiayai Pemerintah Swiss.
Acara peresmian digelar secara paralel di Zurich University of Applied Science (ZHAW) School of Management & Law dan di Asian Banking Finance and Informatics (ABFI) Institute Perbanas.
Acara diisi paparan para ahli maupun wakil dari Pemerintah Indonesia dan diakhiri dengan startup pitches. Program berlangsung selama enam bulan di mana perusahaan rintisan akan mendapatkan pelatihan untuk memperoleh akses terhadap matching investors dan inkubator baik di Swiss maupun Indonesia.
Dalam sambutannya, Muliaman mengatakan startup sedang berkembang pesat Indonesia. Oleh karena itu, Swiss-Indonesia Startup Accelerator Program diharapkan dapat dimanfaatkan oleh startup Indonesia untuk menjadi investment-grade ventures sesuai dengan standar global.
Selain itu, Indonesia merupakan pasar yang potensial dengan bonus demografi dan populasi lebih dari 250 juta orang.
"Usaha kecil dan menengah atau startup merupakan back bone dari ekonomi Indonesia. Program ini penting untuk meningkatkan kapasitas UKM Indonesia dalam menghadapi kompetisi pasar global," kata Muliaman dalam rilis KBRI Bern yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (19/3/2019).
Menurut dia, AETP 2019 menjadi salah satu bagian dari kerja sama bilateral yang sudah terjalin baik antara Swiss dan Indonesia. Kerja sama lain hadir selepas penandtanganan RI-EFTA yang dapat dimanfaatkan kedua belah pihak.
Dekan Zurich University of Applied Science (ZHAW) School of Management & Law Reto Steiner menyampaikan apresiasi atas pembukaan AETP 2019. Program itu diharapkan dapat meningkatkan profil startup Swiss maupun Indonesia yang tergabung dalam program yang dimaksud.
Dekan Zurich University of Applied Science, Prof. Dr. Reto Steiner, menyampaikan apresiasi atas pembukaan AETP 2019 yang diharapkan dapat meningkatkan profil para startup Swiss maupun Indonesia yang tergabung dalam program dimaksud.
Simak video terkait startup di bawah ini.
(miq/prm) Next Article China Luncurkan Mata Uang Digital 2020 Nanti?
Acara peresmian digelar secara paralel di Zurich University of Applied Science (ZHAW) School of Management & Law dan di Asian Banking Finance and Informatics (ABFI) Institute Perbanas.
Acara diisi paparan para ahli maupun wakil dari Pemerintah Indonesia dan diakhiri dengan startup pitches. Program berlangsung selama enam bulan di mana perusahaan rintisan akan mendapatkan pelatihan untuk memperoleh akses terhadap matching investors dan inkubator baik di Swiss maupun Indonesia.
Dalam sambutannya, Muliaman mengatakan startup sedang berkembang pesat Indonesia. Oleh karena itu, Swiss-Indonesia Startup Accelerator Program diharapkan dapat dimanfaatkan oleh startup Indonesia untuk menjadi investment-grade ventures sesuai dengan standar global.
Selain itu, Indonesia merupakan pasar yang potensial dengan bonus demografi dan populasi lebih dari 250 juta orang.
"Usaha kecil dan menengah atau startup merupakan back bone dari ekonomi Indonesia. Program ini penting untuk meningkatkan kapasitas UKM Indonesia dalam menghadapi kompetisi pasar global," kata Muliaman dalam rilis KBRI Bern yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (19/3/2019).
Menurut dia, AETP 2019 menjadi salah satu bagian dari kerja sama bilateral yang sudah terjalin baik antara Swiss dan Indonesia. Kerja sama lain hadir selepas penandtanganan RI-EFTA yang dapat dimanfaatkan kedua belah pihak.
![]() |
Dekan Zurich University of Applied Science (ZHAW) School of Management & Law Reto Steiner menyampaikan apresiasi atas pembukaan AETP 2019. Program itu diharapkan dapat meningkatkan profil startup Swiss maupun Indonesia yang tergabung dalam program yang dimaksud.
Dekan Zurich University of Applied Science, Prof. Dr. Reto Steiner, menyampaikan apresiasi atas pembukaan AETP 2019 yang diharapkan dapat meningkatkan profil para startup Swiss maupun Indonesia yang tergabung dalam program dimaksud.
Simak video terkait startup di bawah ini.
(miq/prm) Next Article China Luncurkan Mata Uang Digital 2020 Nanti?
Most Popular