
Perusahaan Swiss Ini Klaim Deteksi Corona 10 Kali Lebih Cepat
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
16 March 2020 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kesehatan asal Swiss, Roche Holding AG mengklaim dirinya memiliki alat yang mampu mendeteksi virus corona COVID-19 sepuluh kali lebih cepat dari alat sebelumnya yang pernah ia ciptakan.
Bloomberg News melaporkan, Senin (16/3/2020), Alat tes terbaru milik Roche Holding AG bernama Cobas System 6800 dan 8800. Kedua alat ini mampu mendeteksi hasil virus corona dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 jam.
Selain itu, Cobas 8.800 diklaim mampu menguji 4.128 pasien sehari, dan versi 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien. Alat ini akan tersedia di Eropa dan negara-negara yang menerima tanda CE untuk perangkat medis seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Khusus sistem Cobas 8800, dikatakan pula dapat menguji pasien sekitar 10 kali lebih cepat daripada tes Roche yang ada untuk virus corona, yang berjalan pada perangkat MagNA Pure 24 dan LightCycler 480.
Tes ini menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada penyakit turunan dari virus corona lainnya, termasuk SARS.
Kepala unit diagnostik Roche Thomas Schinecker mengatakan bahwa alat pendeteksi buatannya ini sudah ada di Amerika Serikat (AS) sebanyak 110 unit dan akan memasang alat dengan jumlah banyak di beberapa lokasi utama di AS.
"Kami benar-benar memperluas kapasitas pengujian secara signifikan di seluruh AS," kata Schinecker.
Roche enggan membeberkan harga dari alat terbarunya tersebut. Roche sendiri merupakan perusahaan pertama yang mengirimkan alat pendeteksi corona ke China, seperti dilansir dari CNBC International.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Bloomberg News melaporkan, Senin (16/3/2020), Alat tes terbaru milik Roche Holding AG bernama Cobas System 6800 dan 8800. Kedua alat ini mampu mendeteksi hasil virus corona dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 jam.
Selain itu, Cobas 8.800 diklaim mampu menguji 4.128 pasien sehari, dan versi 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien. Alat ini akan tersedia di Eropa dan negara-negara yang menerima tanda CE untuk perangkat medis seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Tes ini menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada penyakit turunan dari virus corona lainnya, termasuk SARS.
Kepala unit diagnostik Roche Thomas Schinecker mengatakan bahwa alat pendeteksi buatannya ini sudah ada di Amerika Serikat (AS) sebanyak 110 unit dan akan memasang alat dengan jumlah banyak di beberapa lokasi utama di AS.
"Kami benar-benar memperluas kapasitas pengujian secara signifikan di seluruh AS," kata Schinecker.
Roche enggan membeberkan harga dari alat terbarunya tersebut. Roche sendiri merupakan perusahaan pertama yang mengirimkan alat pendeteksi corona ke China, seperti dilansir dari CNBC International.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Most Popular