
Internasional
Huawei Lawan Tudingan Spionase AS lewat Iklan
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
01 March 2019 19:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi China yang diperangi Amerika Serikat (AS), Huawei Technologies menampilkan sebuah iklan dalam satu halaman penuh di Wall Street Journal (WSJ) edisi Kamis (28/2/2019) untuk memberitahu pembaca, "Jangan percaya semua yang Anda dengar. Datang dan lihat kami."
Iklan tersebut, disajikan dalam bentuk "surat terbuka" oleh Catherine Chen, wakil presiden senior dan direktur dewan Huawei. Ia meminta wartawan AS untuk mengunjungi kampus perusahaan, dan mengatakan pemerintah AS - yang menuduh perusahaan melakukan spionase, penipuan dan pencurian pada tahun lalu - "telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman tentang Huawei."
AS telah meningkatkan pengawasan terhadap Huawei atas tuduhan spionase. AS juga telah secara terbuka melarang 5G dan produk-produk energi Huawei. Sekutu AS juga telah melakukan pemblokiran perangkat 5G Huawei.
Surat itu mencoba memposisikan perusahaan sebagai mitra penting AS: "Kami berbicara dengan banyak perusahaan AS terkemuka dalam pengembangan teknologi, konsultasi bisnis, dan pengadaan."
[Gambas:Twitter]
Surat itu juga menyoroti pekerjaan karyawannya dalam membantu daerah yang dilanda bencana memulihkan kemampuan komunikasi mereka.
Selain dari permohonan ini, Huawei telah 'membombardir' iklan global tahun ini dengan mempromosikan 5G, teknologi yang merupakan jantung dari tuduhan spionase terhadap perusahaan.
Beberapa iklan ditujukan untuk memenangkan pelanggan di negara-negara seperti Selandia Baru yang, selaras dengan AS dan telah melarang peralatan Huawei, menurut The Wall Street Journal.
Di Berlin Huawei memanfaatkan keluhan penduduk setempat tentang orang-orang yang tidak membatasi anjing mereka: "Apa yang akan lebih luas di Berlin: 5G atau kotoran anjing," bunyinya. Pemerintah Jerman telah mempertimbangkan larangan peralatan 5G Huawei karena masalah keamanan nasional.
Pada Senin, 11 senator AS dan pejabat kabinet top lainnya menyerukan larangan panel surya buatan Huawei atas apa yang mereka sebut spionase dan masalah infrastruktur. Para pejabat intelijen AS telah membuat tuduhan spionase dan hubungan yang terlalu dekat dengan agen intelijen China selama lebih dari satu dekade.
CFO Huawei, Meng Wanzhou, menghadapi ekstradisi ke AS atas tuduhan penipuan terkait dengan sanksi Iran.
Saksikan video tentang serang balik China untuk AS di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Produk Diblokir, Huawei Minta Klarifikasi ke Selandia Baru
Iklan tersebut, disajikan dalam bentuk "surat terbuka" oleh Catherine Chen, wakil presiden senior dan direktur dewan Huawei. Ia meminta wartawan AS untuk mengunjungi kampus perusahaan, dan mengatakan pemerintah AS - yang menuduh perusahaan melakukan spionase, penipuan dan pencurian pada tahun lalu - "telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman tentang Huawei."
AS telah meningkatkan pengawasan terhadap Huawei atas tuduhan spionase. AS juga telah secara terbuka melarang 5G dan produk-produk energi Huawei. Sekutu AS juga telah melakukan pemblokiran perangkat 5G Huawei.
[Gambas:Twitter]
Surat itu juga menyoroti pekerjaan karyawannya dalam membantu daerah yang dilanda bencana memulihkan kemampuan komunikasi mereka.
Selain dari permohonan ini, Huawei telah 'membombardir' iklan global tahun ini dengan mempromosikan 5G, teknologi yang merupakan jantung dari tuduhan spionase terhadap perusahaan.
Beberapa iklan ditujukan untuk memenangkan pelanggan di negara-negara seperti Selandia Baru yang, selaras dengan AS dan telah melarang peralatan Huawei, menurut The Wall Street Journal.
Di Berlin Huawei memanfaatkan keluhan penduduk setempat tentang orang-orang yang tidak membatasi anjing mereka: "Apa yang akan lebih luas di Berlin: 5G atau kotoran anjing," bunyinya. Pemerintah Jerman telah mempertimbangkan larangan peralatan 5G Huawei karena masalah keamanan nasional.
Pada Senin, 11 senator AS dan pejabat kabinet top lainnya menyerukan larangan panel surya buatan Huawei atas apa yang mereka sebut spionase dan masalah infrastruktur. Para pejabat intelijen AS telah membuat tuduhan spionase dan hubungan yang terlalu dekat dengan agen intelijen China selama lebih dari satu dekade.
CFO Huawei, Meng Wanzhou, menghadapi ekstradisi ke AS atas tuduhan penipuan terkait dengan sanksi Iran.
Saksikan video tentang serang balik China untuk AS di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Produk Diblokir, Huawei Minta Klarifikasi ke Selandia Baru
Most Popular