
Internasional
Kian Panas, Huawei akan Tuntut Pemerintah AS
Roy Franedya, CNBC Indonesia
07 March 2019 09:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei Technologies akan mengumumkan gugatan pada Amerika Serikat (AS), pada hari ini (7/3/2019) atas kampanye hitam spionase yang dianggap tujuan sebenarnya untuk menghalangi Huawei memasuki pasar Barat.
Huawei telah melakukan pendekatan kehumasan dan legal selama dua bulan terakhir ketika Washington melobi sekutu untuk tak menggunakan perangkat Huawei dalam pembangun jaringan seluler generasi kelima (5G).
Pendiri dan Chief Executive Ren Zhengfei mengatakan Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, tidak pernah dan tidak akan pernah berbagi data dengan pemerintah China.
Hampir 10 jurnalis senior Reuters telah didekati baru-baru ini oleh perekrut Huawei untuk peran direktur hubungan masyarakat, dengan beberapa paket pembayaran tahunan yang ditawarkan sebesar US$ 200.000.
Ini adalah cara memperkuat tim media internasional seperti halnya merestrukturisasi departemen urusan korporat yang beranggotakan 300 orang.
Menanggapi permintaan Reuters, Joe Kelly, wakil presiden komunikasi, mengatakan Huawei merekrut tetapi tidak lebih dari biasanya, untuk mengisi posisi yang kosong di luar negeri. Dia tidak memverifikasi gaji, yang diiklankan oleh headhunter.
Kasus Huawei telah meregangkan hubungan AS dengan sekutunya. Pekan ini China menuduh dua orang Kanada yang ditangkap mencuri rahasia negara dalam tindakan dianggap sebagai pembalasan atas penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou.
Saat ini Meng Wanzhou sedang dalam tahanan rumah di Vancouver, tidak jelas di mana kedua orang Kanada itu ditahan di Tiongkok.
Saksikan video tentang AS yang larang sekutunya pakai perangkat Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Dalam Teknologi 5G, Perlukah AS Khawatirkan Huawei Cs?
Huawei telah melakukan pendekatan kehumasan dan legal selama dua bulan terakhir ketika Washington melobi sekutu untuk tak menggunakan perangkat Huawei dalam pembangun jaringan seluler generasi kelima (5G).
Pendiri dan Chief Executive Ren Zhengfei mengatakan Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, tidak pernah dan tidak akan pernah berbagi data dengan pemerintah China.
Ini adalah cara memperkuat tim media internasional seperti halnya merestrukturisasi departemen urusan korporat yang beranggotakan 300 orang.
Menanggapi permintaan Reuters, Joe Kelly, wakil presiden komunikasi, mengatakan Huawei merekrut tetapi tidak lebih dari biasanya, untuk mengisi posisi yang kosong di luar negeri. Dia tidak memverifikasi gaji, yang diiklankan oleh headhunter.
Kasus Huawei telah meregangkan hubungan AS dengan sekutunya. Pekan ini China menuduh dua orang Kanada yang ditangkap mencuri rahasia negara dalam tindakan dianggap sebagai pembalasan atas penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou.
Saat ini Meng Wanzhou sedang dalam tahanan rumah di Vancouver, tidak jelas di mana kedua orang Kanada itu ditahan di Tiongkok.
Saksikan video tentang AS yang larang sekutunya pakai perangkat Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Dalam Teknologi 5G, Perlukah AS Khawatirkan Huawei Cs?
Most Popular