Startup

Pasokan Terbatas, Startup Saling Bajak SDM

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
26 February 2019 14:38
Indonesia masih kekurangan talent dalam bidang startup.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa tahun terakhir Perusahaan rintisan (startup) tumbuh pesat. Bekerja di startup menjadi impian banyak generasi milenial. Generasi milenial kini sudah tak tertarik lagi untuk bekerja ala kantoran yang dianggap kaku.

Meski berkembang pesat, salah satu masalah di industri ekonomi digital Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM). Untuk posisi-posisi tertentu terjadi kelangkaan sumber daya sehingga perusahaan startup melakukan pembajakan SDM dari startup lain.

Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (iDEA) Ignasius Untung mengatakan startup yang berkembang membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidang komputer dan pengembangan produk untuk membuat bisnis berkelanjutan.

"Talent yang paling dibutuhkan saat ini software engineer, product management dan data," ujar Ignasius Untung dalam acara diskusi Kepak Sayap Digital Ekonomi Indonesia di 2019 di Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Ketua Dewan Pengawas iDea Hendrik Tio menambahkan pasokan tenaga ahli di bidang ini sangat sedikit di Indonesia. Hal ini membuat ada aksi bajak-membajak sumber daya manusia (SDM).

"Banyak yang dari luar negeri, bagus kualifikasinya tetapi bayarnya mahal banget, sampai Rp 80 juta," jelas Hendrik Tio.

Saksikan video tentang pengembangan startup Indonesia di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]


(roy/dru) Next Article Aksi Bajak Membajak SDM Marak di e-Commerce, Apa Solusinya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular