
Mercedes & BMW Investasi Rp 14 T untuk Saingi Uber Dkk
Wangi Sinintia Mangkuto, CNBC Indonesia
23 February 2019 07:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Daimler dan BMW, produsen mobil mewah asal Jerman, pada Jumat (22/02/2019) berkolaborasi membuat perusahaan patungan transportasi online bersama (ride-hailing), parkir dan mobil listrik. Nilai investasi yang ditanamkan kedua perusahaan mencapai 1 miliar euro (US $ 1,13 miliar/Rp 14 triliun).
Kerjasama antara kedua perusahaan merupakan upaya untuk bersaing dengan ride-hailing seperti Uber di Amerika Serikat (AS) dan Didi Chuxing di China serta perusahaan teknologi lainnya.
Menurut perusahaan konsultan PwC mengatakan saat ini produsen mobil menghadapi tantangan dimana semakin terpinggirkan oleh perusahaan teknologi yang punya dana yang tak terbatas. Untuk itu perusahaan-perusahaan mobil konvensional harus berupa untuk mengembangkan kendaraan yang diproduksi untuk menghadapi tantangan tersebut.
Terdapat beberapa perusahaanride-hailing yang telah berkembang secara mapan. Contohnya Didi Chuxing China yang sedang mencoba mengembangkan bisnisnya di Amerika Latin dan Uber mendapatkan cengkeraman di pasar AS.
"Kerja sama yang lebih lanjut dengan penyedia lain, termasuk taruhannya di startup dan pemain mapan, juga merupakan opsi yang memungkinkan," kata Kepala Eksekutif Daimler Dieter Zetsche, seperti dilansir dari Reuters.
Merek car-sharing Car2Go dari Daimler akan dikombinasikan dengan bisnis DriveNow, ParkNow, dan ChargeNow milik BMW, dengan kedua produsen mobil tersebut memegang 50% saham dalam usaha tersebut.
Usaha ini memiliki lima layanan: REACH NOW, manajemen rute dan layanan pemesanan berbasis smartphone, CHARGE NOW untuk pengisian mobil listrik, FREE NOW untuk naik taksi, PARK NOW untuk layanan parkir dan SHARE NOW untuk berbagi mobil.
"Lima layanan ini akan bergabung lebih dekat dalam membentuk portofolio layanan mobilitas tunggal dengan armada kendaraan serba listrik yang dapat mengendalikan dan parkir secara mandiri," kata Kepala Eksekutif BMW Harald Krueger.
BMW dan Daimler bekerja untuk mengembangkan mobil otonom, kendaraan yang dapat memungkinkan mereka meningkatkan pasar layanan taksi dan ride-hailing.
Uber Kembangkan Layanan Taksi Terbang, Hadir 2023
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Satu Dekade Berdarah-darah, Taksi Online Ini Akhirnya Untung
Kerjasama antara kedua perusahaan merupakan upaya untuk bersaing dengan ride-hailing seperti Uber di Amerika Serikat (AS) dan Didi Chuxing di China serta perusahaan teknologi lainnya.
Terdapat beberapa perusahaanride-hailing yang telah berkembang secara mapan. Contohnya Didi Chuxing China yang sedang mencoba mengembangkan bisnisnya di Amerika Latin dan Uber mendapatkan cengkeraman di pasar AS.
"Kerja sama yang lebih lanjut dengan penyedia lain, termasuk taruhannya di startup dan pemain mapan, juga merupakan opsi yang memungkinkan," kata Kepala Eksekutif Daimler Dieter Zetsche, seperti dilansir dari Reuters.
Merek car-sharing Car2Go dari Daimler akan dikombinasikan dengan bisnis DriveNow, ParkNow, dan ChargeNow milik BMW, dengan kedua produsen mobil tersebut memegang 50% saham dalam usaha tersebut.
Usaha ini memiliki lima layanan: REACH NOW, manajemen rute dan layanan pemesanan berbasis smartphone, CHARGE NOW untuk pengisian mobil listrik, FREE NOW untuk naik taksi, PARK NOW untuk layanan parkir dan SHARE NOW untuk berbagi mobil.
"Lima layanan ini akan bergabung lebih dekat dalam membentuk portofolio layanan mobilitas tunggal dengan armada kendaraan serba listrik yang dapat mengendalikan dan parkir secara mandiri," kata Kepala Eksekutif BMW Harald Krueger.
BMW dan Daimler bekerja untuk mengembangkan mobil otonom, kendaraan yang dapat memungkinkan mereka meningkatkan pasar layanan taksi dan ride-hailing.
Uber Kembangkan Layanan Taksi Terbang, Hadir 2023
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Satu Dekade Berdarah-darah, Taksi Online Ini Akhirnya Untung
Most Popular