
e-Commerce
16 Bulan Dibekukan, Bagaimana Nasib Dompet Digital Bukalapak?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
28 January 2019 15:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan e-commerce PT Bukalapak.com hingga saat ini masih menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) untuk layanan uang elektronik (e-money) bernama BukaDompet. Alhasil, sampai sekarang Bukalapak harus membekukan fitur isi saldo (top-up) di BukaDompet.
President PT Bukalapak M. Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya masih menunggu. Padahal pihaknya sudah menyerahkan persyaratan administrasi di sekitar akhir tahun lalu atau awal tahun ini.
"Kita masih menunggu. To be fair kita juga baru submit lagi karena memang sebelumnya kan ada perubahan aturan. Jadi ada perubahan aturan, kemudian aturan baru keluar di pertengahan tahun. jadi kita ada hal-hal yang harus kita benahi terlebih dulu sebelum kemudian kita bisa submit lagi," ungkap Fajrin di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Fajrin menambahkan, cukup banyak dokumen yang harus dirombak. Termasuk soal proses audit yang diulang kembali. Sistem IT BukaDompet kemudian kembali diaudit oleh auditor eksternal.
Sambil menunggu layanan e-money ini selesai izinnya, Bukalapak juga melakukan kerjasama dengan fintech lain, yakni Dana. Bila kerjasama dengan Dana ternyata bisa memenuhi kebutuhan kostumer Bukalapak, lanjut Fajrin, maka dirinya akan fokus ke Dana.
"Kalau misalkan ternyata Dana bisa penuhi kebutuhan kita ya kita mungkin akan fokus ke sana. Tapi saya belum bisa bilang sekarang karena in the end it's all about the customers." pungkasnya.
Fitur isi saldo ini dibekukan oleh BI Pada Oktober 2017. Produk BukaDompet sendiri saat ini berguna sebagai dompet elektronik atau e-wallet. Sejauh ini produk itu dipakai untuk menyimpan dana hasil penjualan (remit) dan dana hasil pengembalian (refund) transaksi.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Mimpi Bukalapak, Bertahan Hingga 100 Tahun
President PT Bukalapak M. Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya masih menunggu. Padahal pihaknya sudah menyerahkan persyaratan administrasi di sekitar akhir tahun lalu atau awal tahun ini.
Sambil menunggu layanan e-money ini selesai izinnya, Bukalapak juga melakukan kerjasama dengan fintech lain, yakni Dana. Bila kerjasama dengan Dana ternyata bisa memenuhi kebutuhan kostumer Bukalapak, lanjut Fajrin, maka dirinya akan fokus ke Dana.
"Kalau misalkan ternyata Dana bisa penuhi kebutuhan kita ya kita mungkin akan fokus ke sana. Tapi saya belum bisa bilang sekarang karena in the end it's all about the customers." pungkasnya.
Fitur isi saldo ini dibekukan oleh BI Pada Oktober 2017. Produk BukaDompet sendiri saat ini berguna sebagai dompet elektronik atau e-wallet. Sejauh ini produk itu dipakai untuk menyimpan dana hasil penjualan (remit) dan dana hasil pengembalian (refund) transaksi.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Mimpi Bukalapak, Bertahan Hingga 100 Tahun
Most Popular