Startup

Go-Jek Ditolak di Filipina, Ini yang Dilakukan Rudiantara

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
09 January 2019 12:35
Go-Jek ditolak masuk ke Filipina karena aturan kepemilikan asing.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan belum mengetahui perihal penolakan Go-Jek di Filipina. Namun pemerintah siap berdiskusi untuk hal ini.

"Saya tak tahu soal Go-Jek ditolak di Filipina. Tetapi kita akan ajak ngobrol pihak Filipina, juga kalau mau masukkan perusahaan disini," ujarnya ketika ditemui di acara Alibaba Cloud di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Rudiantara mengatakan pemerintah harus bantu perusahaan Indonesia untuk ekspansi ke luar negeri. Pasalnya, banyak investasi yang sudah dikeluarkan dan yang diuntungkan sumber daya manusia juga.

"[Startup lain yang mau ekspansi] pasti di bantu. Tapi Kalau tak [startup] unicorn sulit. Di luar negeri mau ngapain," ujarnya.


Sebelumnya, Reuters melaporkan regulator transportasi Filipina menolak Go-Jek meluncurkan layanannya karena masalah kepemilikan asing, menurut pejabat pemerintahan Filipina, seperti dikutip Rabu, (9/1/2019).


Go-Jek Ditolak di Filipina, Menteri Rudiantara Lakukan IniFoto: Infografis/Gojek vs grab di Asia Tenggara/Aristya Rahadian Krisabella

Chairman The Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB), Martin Delgra mengatakan pihaknya menolak permohonan anak usaha Go-Jek untuk menjadi layanan ride-hailing terbaru di Asia Tenggara.

Velox Technology Philippines Inc, sebuah unit usaha milik Go-Jek, "tidak memenuhi persyaratan kewarganegaraan dan aplikasi tidak terverifikasi sesuai dengan aturan kami," kata Delgra.

Go-Jek tidak segera memberikan tanggapan atas masalah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Siapa Jadi Decacorn?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular