
Perkembangan Teknologi
Soal Gojek, Grab: Pesaing Datang dan Kemudian Pergi
Bernhart Farras Sukandar, CNBC Indonesia
19 December 2018 13:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan antara aplikasi berbagi transportasi Grab dan Gojek memanas seiring ekspansi antara keduanya. Namun, bagi Grab persaingan ini tidak ada bedanya dengan masa lalu ketika rival datang dan pergi seiring waktu.
Gojek telah mulai masuk ke pasar Singapura dalam layanan taksi online yang dikenal sebagai kandang Grab. Selain itu, Gojek juga telah masuk ke layanan sepeda motor di Bangkok, Thailand.
Ekspansi Gojek tersebut dilakukan seiring dominasi Grab di pasar Indonesia, yang menjadi kandang dari aplikasi yang didirikan oleh Nadiem Makarim.
Meski demikian, Kepala Operasi Regional Grab Russell Cohen melihat persaingan dengan Gojek tidak ada bedanya dengan kompetisi dengan beberapa perusahaan lain di setiap negara.
"Kami memiliki pesaing di semua negara tempat kami beroperasi. Pesaing kecil telah datang dan pergi karena kami telah melakukan bisnis selama 6 tahun terakhir da seterusnya. Dengan ekspansi Gojek, kami melihat tidak ada perbedaan," seperti dikutip dari Nikkei, Rabu (19/12/2018)
Grab sebelumnya berhasil memenangkan persaingan dengan pelopor aplikasi berbagi tumpangan Uber, khusus di wilayah Asia Tenggara. Grab mengakuisisi Uber dengan skema tukar guling saham.
Akibatnya Uber hengkang dari pasar Asia Tenggara, meskipun akhirnya memiliki 27,5% saham di Grab.
(dob/roy) Next Article Grab Car Kuasai 70% Pangsa Pasar Taxi Online Indonesia
Gojek telah mulai masuk ke pasar Singapura dalam layanan taksi online yang dikenal sebagai kandang Grab. Selain itu, Gojek juga telah masuk ke layanan sepeda motor di Bangkok, Thailand.
Ekspansi Gojek tersebut dilakukan seiring dominasi Grab di pasar Indonesia, yang menjadi kandang dari aplikasi yang didirikan oleh Nadiem Makarim.
![]() |
"Kami memiliki pesaing di semua negara tempat kami beroperasi. Pesaing kecil telah datang dan pergi karena kami telah melakukan bisnis selama 6 tahun terakhir da seterusnya. Dengan ekspansi Gojek, kami melihat tidak ada perbedaan," seperti dikutip dari Nikkei, Rabu (19/12/2018)
Grab sebelumnya berhasil memenangkan persaingan dengan pelopor aplikasi berbagi tumpangan Uber, khusus di wilayah Asia Tenggara. Grab mengakuisisi Uber dengan skema tukar guling saham.
Akibatnya Uber hengkang dari pasar Asia Tenggara, meskipun akhirnya memiliki 27,5% saham di Grab.
(dob/roy) Next Article Grab Car Kuasai 70% Pangsa Pasar Taxi Online Indonesia
Most Popular