
Laporan dari Tokyo
Pasca Akuisisi 20% Saham KEB Hana, LINE Kembangkan Fintech
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
21 November 2018 12:27

Tokyo, CNBC Indonesia - LINE Corporation makin serius mengembangkan bisnis finansialnya. Dalam beberapa waktu ke depan, LINE siap mengembangkan Fintech dengan menggunakan teknologi blockchain dalam pengiriman uang.
Hal ini terungkap dalam LINE Developer Day yang diadakan di Tokyo, Jepang.
Chief Technology Officer LINE, Park Ibin Dalam opening speech bertema Next Line: Creating a New Universe mengatakan AI dan Blockchain menjadi dua fokus LINE ke depan.
"LINE telah mengadopsi teknologi blockhain. Di mana Line telah memiliki Line Chain," kata Park Ibin.
Hidekazu Ikeda, Senior Manager Financial Development Department mengatakan teknologi tradisional saat ini hanya menghubungkan Service-Cash-User. Di mana transfer uang dilakukan dengan jasa pengiriman via bank dengan teknologi biasa.
"Kita ingin dengan menggunakan teknologi blockchain dalam Line Chain nantinya pengiriman uang bisa dilakukan dengan 15 detik saja," kata Hidekazu.
Ia menceritakan sebuah hal yang cukup lucu ketika sang anak menghubunginya berkali-kali karena ingin membeli sebuah barang. Namun ketika itu, Hidekazu berada jauh di luar negeri.
Ada yang perlu dikembangkan dari ini. Tak perlu repot mengirimkan uang dengan pergi ke ATM atau melakukan transfer via mobile banking. Namun penerima harus pergi juga ke ATM untuk mengambil uangnya.
"Maka dengan Line Pay, saya bisa mengirimkan uang langsung ke akun Line anak saya. Dengan cepat, 15 detik dananya sampai dan anak saya langsung belanja yang pembayarannya dengan menggunakan QR Code," tutur Hidekazu.
Dalam proses pengiriman uang, teknologi blockchain mengedepankan 2 hal. Transparansi dan Keamanan.
"Belakangan banyak insiden hackers di beberapa negara. Jika bicara soal Blockchain, lebih aman karena transaksi ter-manage dan transparan. Semua orang bisa acknowledge ada transaksi dan mencegah hacker," kata Hidekazu.
Sampai saat ini Line memiliki 40 juta pengguna. Adapun nilai transaksinya Line Pay mencapai 125 miliar yen per bulan. Ekspansi pun terus dilakukan.
Ternyar, Line Financial baru mengambil alih 20% saham KEB Hana Bank di Indonesia.
"Ekspansi terbaru di Taiwan dan Indonesia. Kita terus berkembang," tutur Hidekazu.
Dengan pengembangan Fintech dalam Payment System yang diceritakan Hidekazu, apakah Line bersama Hana Bank siap untuk masuk di Industri Fintech Indonesia?
Line sendiri dalam bidang finansial memiliki banyak ekspansi. Di antaranya; Line Delima, Line Smart Invest, mBridge, Line Career, Line Travel, Line Insurance, Line Shopping, Line Ticket, Line Coupon, Line Kakeibo.
(roy) Next Article Siapkan Bisnis Fintech, LINE Akuisisi 20% Saham Bank KEB Hana
Hal ini terungkap dalam LINE Developer Day yang diadakan di Tokyo, Jepang.
Chief Technology Officer LINE, Park Ibin Dalam opening speech bertema Next Line: Creating a New Universe mengatakan AI dan Blockchain menjadi dua fokus LINE ke depan.
"LINE telah mengadopsi teknologi blockhain. Di mana Line telah memiliki Line Chain," kata Park Ibin.
Hidekazu Ikeda, Senior Manager Financial Development Department mengatakan teknologi tradisional saat ini hanya menghubungkan Service-Cash-User. Di mana transfer uang dilakukan dengan jasa pengiriman via bank dengan teknologi biasa.
Ia menceritakan sebuah hal yang cukup lucu ketika sang anak menghubunginya berkali-kali karena ingin membeli sebuah barang. Namun ketika itu, Hidekazu berada jauh di luar negeri.
Ada yang perlu dikembangkan dari ini. Tak perlu repot mengirimkan uang dengan pergi ke ATM atau melakukan transfer via mobile banking. Namun penerima harus pergi juga ke ATM untuk mengambil uangnya.
"Maka dengan Line Pay, saya bisa mengirimkan uang langsung ke akun Line anak saya. Dengan cepat, 15 detik dananya sampai dan anak saya langsung belanja yang pembayarannya dengan menggunakan QR Code," tutur Hidekazu.
![]() |
Dalam proses pengiriman uang, teknologi blockchain mengedepankan 2 hal. Transparansi dan Keamanan.
"Belakangan banyak insiden hackers di beberapa negara. Jika bicara soal Blockchain, lebih aman karena transaksi ter-manage dan transparan. Semua orang bisa acknowledge ada transaksi dan mencegah hacker," kata Hidekazu.
Sampai saat ini Line memiliki 40 juta pengguna. Adapun nilai transaksinya Line Pay mencapai 125 miliar yen per bulan. Ekspansi pun terus dilakukan.
Ternyar, Line Financial baru mengambil alih 20% saham KEB Hana Bank di Indonesia.
"Ekspansi terbaru di Taiwan dan Indonesia. Kita terus berkembang," tutur Hidekazu.
Dengan pengembangan Fintech dalam Payment System yang diceritakan Hidekazu, apakah Line bersama Hana Bank siap untuk masuk di Industri Fintech Indonesia?
Line sendiri dalam bidang finansial memiliki banyak ekspansi. Di antaranya; Line Delima, Line Smart Invest, mBridge, Line Career, Line Travel, Line Insurance, Line Shopping, Line Ticket, Line Coupon, Line Kakeibo.
(roy) Next Article Siapkan Bisnis Fintech, LINE Akuisisi 20% Saham Bank KEB Hana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular