Fintech Semakin Maju, Bagaimana Nasib Industri Keuangan?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 November 2018 19:37
Dalam kesempatan itu, Menon memberi penekanan khusus kepada financial technology (fintech).
Foto: Logo Otoritas Moneter Singapura (MAS) digambarkan di gedungnya di Singapura. File photo 21 Februari 2013 ini. REUTERS / Edgar Su / File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Sentral Singapura (MAS) Ravi Menon menjadi pembicara kunci dalam Singapore FinTech Festival 2018, Senin (12/11/2018). Dalam kesempatan itu, Menon memberi penekanan khusus kepada financial technology (fintech).

Menurut dia, perkembangan fintech begitu cepat. Saat ini, setiap orang seolah memiliki dashboard keuangan pribadi yang dapat melakukan apapun terkait pajak hingga cicilan rumah.

Fintech Semakin Maju, Bagaimana Nasib Industri Keuangan?Foto: Gubernur Bank Monetary Authority of Singapore Ravi Menon (Reuters)


"Ini adalah sektor keuangan yang ingin kita ciptakan, disesuaikan (untuk) kebutuhan kita, tidak terlihat oleh mata kita, dan kesenangan yang mutlak," kata Menon seperti dilansir The Straits Times, Senin (12/11/2018).

Menurut dia, masa depan fintech bergantung kepada inovasi dan teknologi. Namun, lanjut Menon, hal itu tidaklah cukup. Aspek-aspek yang diperlukan adalah menumbuhkan fintech disertai ekosistem memadai yag mencakup platform untuk inovasi disertai tata kelola data yang baik.



Menon mengatakan, salah satu inisiatif yang dilakukan MAS adalah bekerja sama dengan Infocomm Media Development Authority. Kedua otoritas meluncurkan pasar layanan global untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Harapannya adalah UKM dapat mengeksplorasi cara-cara kolaboratif untuk mendigitalisasi proses bisnis dan menurunkan biaya. "Ini juga akan memungkinkan penyedia menghadirkan solusi lebih efektif menjangkau UKM yang cenderung tersebar dan kadang-kadang sulit dijangkau."

Kerja sama kedua pihak juga akan hadir dalam bentuk aplikasi. Di sana, UKM dapat mengakses layanan, termasuk logistik dan sumber daya manusia (SDM).

Lebih lanjut, Menon juga menyebut penggunaan data dalam layanan keuangan harus dipertanggungjawabkan, transparan, dan etis. "Kita harus bisa menjelaskan hasil data-driven algorithms. Kita tidak bisa bersembunyi di balik kotak hitam," ujar Menon.

Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat mengatakan fintech harus menurunkan biaya sehingga memungkinkan inklusi keuangan yang lebih luas. Ini karena bank dapat menjangkau populasi yang tidak mempunyai rekening bank.

"Fintech telah membuka banyak kemungkinan baru. Menurunkan biaya, memungkinkan bank untuk melayani lebih banyak pelanggan bahkan lebih efisien, dan memungkinkan mereka memperluas layanan yang lebih luas lagi," kata Keat.


(miq/miq) Next Article UMKM Baru Paling Diuntungkan oleh Sistem Pembayaran QR Code

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular