Fintech

Di Depan Pengusaha AS, Bos OJK Tegaskan Dukungan Pada Fintech

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 September 2018 18:24
Indef menyatakan fintech P2P lending bisa berkontribusi hingga Rp 8,94 triliun pada peningkatan konsumsi rumah tangga.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC IndonesiaKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan dukungannya terhadap perkembangan financial technology (fintech) di Indonesia dalam pidato penutup di acara The 6th US-Indonesia Investment Summit 2018, Kamis (27/9/2018).

"Kami merangkul fintech di Indonesia. Kami mencoba mendukung dan tidak bermaksud mengesampingkannya, tapi mencoba mendukung agar mampu bersaing." Katanya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, total penyaluran pinjaman hingga kuartal II 2018 telah mencapai Rp 7,64 triliun dengan jumlah peminjam 1,47 juta orang, mayoritas di perdagangan dan pertanian.

Hasil analisis kajian bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dengan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menemukan bahwa fintech peer to peer (P2P) lending sebagai yang paling berkembang saat ini dibandingkan sektor lainnya.

Data INDEF menunjukkan fintech lending mampu berkontribusi pada peningkatan konsumsi rumah tangga hingga Rp 8,94 triliun serta kompensasi tenaga kerja (upah dan gaji) hingga Rp 4,56 triliun.

Oleh karena itu, Wimboh menyampaikan penting sekali untuk memastikan kenyamanan dan keamanan setiap konsumen dalam bertransaksi dengan dibentuknya badan pengawasan yang tepat.

"Perlindungan konsumen lebih penting, sehingga setelah itu dijalankan, kita bisa membuat regulasi dalam produk, regulasi dalam mata uang, dan lainnya." Tegasnya.





(roy) Next Article Pengumuman, OJK Setop Pendaftaran Fintech Pinjol Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular