Fintech

Penyaluran Kredit Bisa Tumbuh 16%, Asalkan...

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
13 September 2018 17:27
BI bilang kalau digenjot kredit bisa tumbuh 13,5% sampai 2023.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia menyebut pemanfaatan teknologi dalam perekonomian dapat menyelesaikan banyak kendala, misal dalam pembiayaan dan kesenjangan produktivitas.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Onny Wijanarko menyampaikan ekonomi digital di Indonesia, ke depannya akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dalam digital digital banking dan payment. Selain itu, BI akan memastikan pengendalian risiko yang ditimbulkan ekonomi digital itu sendiri.

"Financing untuk bisa tumbuh 6%, pertumbuhan kredit harus 16%. Dengan kondisi saat ini, kalau digenjot bisa tumbuh 13,5% sampai 2023. Untuk menutupi kekurangan itu, ekonomi digital salah satu solusinya," jelas Onny dalam bincang bersama media di Kompleks Bank Indonesia, Kamis (12/9/2018).

Cara yang dapat ditempuh salah satunya dengan memanfaatkan ekonomi digital untuk menjangkau nasabah-nasabah yang sulit dilayani oleh bank. Kredit-kredit non-konvesional bisa mengambil peran di sini.


"Kalau kita bisa gerakkan, unconventional lending bisa menutupi sekitar 2,5%," sebut Onny.

Sementara untuk sektor manufaktur, Onny menyebut digitalisasi masih membutuhkan waktu serta berisiko karena harus impor. Di sisi lain, dia berharap penerapan teknologi atas sektor itu dapat berkontribusi pada produktivitas 59,6 juta UMKM. 

"Yang besar hanya 0,01%, UMKM menengah 0,10%, kecil 1,15%, dan mikro 98,74%," lanjutnya.

Penyaluran kredit oleh perusahaan financial technology (fintech) bisa dilakukan, sebab perbankan mungkin masih belum berani menyalurkan kredit bila seseorang belum punya rekening atau tabungan.

"Fintech yang berani kasih, dan kita akan kerja sama dengan OJK yang memiliki arah sama, yaitu mengembangkan digital lending," ujar Onny.


(roy) Next Article Jurus Sri Mulyani Kejar Ekonomi Digital Rp 1.862 T di 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular