BI: Policy Kami Akan Tetap Hawkish

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 September 2018 15:49
Bank Indonesia (BI) sebagai stabilitator menegaskan akan tetap menempuh sikap (stance) kebijakan yang hawkish
Foto: Rapat DPR
Jakarta, CNBC Indonesia - Normalisasi kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) (The Federal Reserve) diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun depan.

Menimbang hal tersebut, Bank Indonesia (BI) sebagai stabilitator menegaskan akan tetap menempuh sikap (stance) kebijakan yang hawkish dalam menghadapi dinamika ketidakpastian ekonomi global.

"AS pasti naikkan bunga, negara tetangga juga. Kami juga akan ahead the curve. Policy kami tetap hawkish," tegas Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Kamis (13/9/2018).
BI: Policy Kami Akan Tetap HawkishFoto: Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kenaikan bunga acuan, tentu bukan kabar baik bagi sejumlah mata uang, tak terkecuali rupiah. Ketika bunga acuan naik, dolar Paman Sam memiliki alasan untuk menguat.

Pasalnya, kenaikan bunga acuan bakal membuat imbalan berinvestasi di instrumen berbasis dolar AS naik. Para investor jangka pendek, akan memburu dolar AS karena dianggap cuan.

BI tidak ingin, kenaikan bunga acuan memicu arus modal asing keluar dari pasar keuangan domestik. Apalagi, saat ini setiap negara berupaya mengundang dana asing ke negaranya masing-masing.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengungkap alasan utama bank sentral mengerek bunga acuan hingga 125 basis poin dalam beberapa bulan terakhir.

Bank sentral ingin, agar daya tarik pasar keuangan Indonesia tetap terjaga, di tengah dinamika ketidakpastian global. Kenaikan bunga acuan, diharapkan menarik dana asing ke Indonesia.

"Karena kalau menghitung dari suku bunga nominal dan suku bunga riil, pasar keuangan Indonesia masih cukup menarik," jelas Perry.


(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular