
Jos! Bos BI Yakin Ekonomi Digital 2021 Capai Rp 337 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia terus berkomitmen mendukung percepatan pengembangan ekonomi digital di dalam negeri. Diantaranya dengan mendorong digital banking, interlink dengan fintech hingga sebentar lagi akan meluncurkan BI fast payment.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait akan diperkuat untuk bisa menjadikan ekonomi digital di Indonesia semakin besar.
Ia memprediksi, dengan sinergi yang kuat antar lembaga ini maka transaksi ekonomi digital melalui e-commerce, uang elektronik dan digital banking akan mengalami peningkatan.
"Perkembangan digital ekonomi bisa semakin kuat. Insyaallah e-commerce akan naik dari Rp 253 triliun jadi Rp 337 triliun atau tumbuh 33%," ujar Perry dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (5/4/2021).
Selain itu, transaksi melalui uang elektronik juga bisa naik dari Rp 201 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 266 triliun di tahun ini. Transaksi ini tumbuh sekitar 32%.
Kemudian, ada juga transaksi melalui digital banking diperkirakan tumbuh 19% di tahun ini yakni dari Rp 27.000 triliun di 2020 menjadi Rp 32.200 triliun.
Untuk mewujudkan ini maka BI akan terus menjalin kerjasama bahkan dengan pelaku usaha fintech dan juga e-commerce untuk sistem pembayarannya. Bahkan sebentar lagi BI akan merilis fast payment.
"Fast payment ini sistem pembayaran BI 24/7 real time untuk ritel payment, untuk menggantikan sistem kliring BI. Insya Allah ini mempercepat penyelesaian transaksi di bidang digital," kata dia.
Di tahun ini, BI juga menargetkan sistem pembayaran melalui sistem QRIS bisa mencapai 12 juta merchant.
"Kami lakukan langkah baik dalam mendukung ekonomi keuangan digital dan digitalisasi di bidang ekonomi dan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan, baik yang dilakukan pemerintah, industri, maupun seluruh pihak," jelasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! 4 Siasat RI Percepat Ekonomi Digital