
Perkembangan Teknologi
Ada Skandal Privasi, 44% Milenial Hapus Aplikasi Facebook
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
06 September 2018 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal yang mendera Facebook selama beberapa tahun terakhir membuat pengguna usia muda mulai meninggalkan platform media sosial itu, menurut Pew Survey.
Pew mensurvei lebih dari 3.400 pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei hingga Juni dan menemukan bahwa 44% dari mereka yang berusia 18 hingga 29 tahun mengatakan telah menghapus aplikasi tersebut dari ponselnya tahun lalu. Beberapa dari mereka mungkin telah meng-install-nya kembali setelah itu.
Secara keseluruhan, 26% responden mengatakan mereka telah menghapus aplikasi, sementara 42% "beristirahat" selama beberapa minggu atau lebih, dan 54% telah menyesuaikan pengaturan privasi mereka.
Hasilnya tidak selalu menjadi berita buruk bagi Facebook secara keseluruhan. Survei ini hanya mengukur aplikasi Facebook inti, bukan anak perusahaan Facebook seperti Instagram, WhatsApp, dan Messenger. Aplikasi itu masih tetap populer dan memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan pendapatan.
Selain itu, survei juga tidak mengukur pengguna Facebook di luar AS, di mana pertumbuhan terus berlanjut karena penggunaan di Amerika Utara telah stagnan.
Meski begitu, hasil itu menunjukkan bahwa banyak pengguna memperhatikan masalah perusahaan dan mengurangi penggunaan layanan sebagai akibat dari isu-isu tersebut.
Facebook telah menghabiskan setahun terakhir atau lebih dengan sejumlah skandal terkait penyalahgunaan platform. Termasuk laporan FBI yang menunjukkan bahwa Rusia menggunakannya untuk menyebarkan berita palsu dan mencoba memengaruhi pemilihan presiden AS 2016 dan penyalahgunaan data pribadi oleh perusahaan riset politik, Cambridge Analytica.
Hari Rabu, COO Facebook Sheryl Sandberg bersaksi di depan Komite Intelijen Senat AS tentang upaya Facebook dalam melawan berbagai upaya campur tangan serupa. Namun, mantan kepala keamanan Facebook, Alex Stamos ,baru-baru ini memperingatkan bahwa AS tidak memiliki perlengkapan yang lebih mumpuni untuk memerangi campur tangan asing dalam pemilihan paruh waktu 2018 daripada tahun 2016.
Stamos adalah salah satu dari tujuh eksekutif senior yang telah meninggalkan atau mengumumkan rencana meninggalkan Facebook pada tahun ini.
Berbagai skandal itu juga telah memengaruhi situasi keuangan Facebook.
Pada Juli, saham perusahaan anjlok lebih dari 20% dalam satu hari setelah Facebook memperkirakan perlambatan pendapatan dari pertumbuhan iklan dan biaya yang lebih tinggi terkait upaya memerangi misinformasi.
Saham Facebook melemah 2,1% pada perdagangan hari Rabu ketika saham-saham teknologi lainnya juga turun tajam.
Facebook tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
(prm/prm) Next Article Facebook Rombak Aplikasi Messenger, Mau Monetisasi?
Pew mensurvei lebih dari 3.400 pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei hingga Juni dan menemukan bahwa 44% dari mereka yang berusia 18 hingga 29 tahun mengatakan telah menghapus aplikasi tersebut dari ponselnya tahun lalu. Beberapa dari mereka mungkin telah meng-install-nya kembali setelah itu.
Secara keseluruhan, 26% responden mengatakan mereka telah menghapus aplikasi, sementara 42% "beristirahat" selama beberapa minggu atau lebih, dan 54% telah menyesuaikan pengaturan privasi mereka.
Selain itu, survei juga tidak mengukur pengguna Facebook di luar AS, di mana pertumbuhan terus berlanjut karena penggunaan di Amerika Utara telah stagnan.
Meski begitu, hasil itu menunjukkan bahwa banyak pengguna memperhatikan masalah perusahaan dan mengurangi penggunaan layanan sebagai akibat dari isu-isu tersebut.
Facebook telah menghabiskan setahun terakhir atau lebih dengan sejumlah skandal terkait penyalahgunaan platform. Termasuk laporan FBI yang menunjukkan bahwa Rusia menggunakannya untuk menyebarkan berita palsu dan mencoba memengaruhi pemilihan presiden AS 2016 dan penyalahgunaan data pribadi oleh perusahaan riset politik, Cambridge Analytica.
![]() COO Facebook Sheryl Sandberg |
Stamos adalah salah satu dari tujuh eksekutif senior yang telah meninggalkan atau mengumumkan rencana meninggalkan Facebook pada tahun ini.
Berbagai skandal itu juga telah memengaruhi situasi keuangan Facebook.
Pada Juli, saham perusahaan anjlok lebih dari 20% dalam satu hari setelah Facebook memperkirakan perlambatan pendapatan dari pertumbuhan iklan dan biaya yang lebih tinggi terkait upaya memerangi misinformasi.
Saham Facebook melemah 2,1% pada perdagangan hari Rabu ketika saham-saham teknologi lainnya juga turun tajam.
Facebook tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
(prm/prm) Next Article Facebook Rombak Aplikasi Messenger, Mau Monetisasi?
Most Popular