e-Commerce
Karena Walmart, Pengusaha Kecil India Menjerit
02 July 2018 14:32

Mumbai, CNBC Indonesia - Sebuah grup lobi yang beranggotakan pedagang kecil dan penjaga toko India telah meminta puluhan ribu anggotanya untuk ikut mengadakan protes di seluruh negeri hari Senin (2/7/2018) menentang rencana akuisisi perusahaan e-commerce Flipkart.
Flipkart akan dibeli oleh peritel terbesar dunia asal Amerika Serikat (AS) Walmart senilai US$16 miliar (Rp 230,3 triliun).
Kofederasi Pedagang Seluruh India (CAIT) mengatakan akuisisi Flipkart yang berbasis di Bengaluru oleh raksasa ritel AS itu akan menimbulkan monopoli di pasar ritel dan mematikan pemilik bisnis kecil.
Sekretaris Jenderal CAIT Praveen Khandelwal mengatakan pada Reuters ia memperkirakan jutaan orang akan mengikuti protes di ratusan kota di India.
"Ini adalah fase pertama protes kami. Dan jika pemerintah tidak mendengar, kami akan memutuskan langkah kami ke depan dalam konvensi nasional kami di Delhi bulan ini," kata Khandelwal.
Walmart di Mei lalu mengumumkan akuisisi sekitar 77% saham Flipkart yang prosesnya saat ini sedang menantikan persetujuan dari otoritas anti-monopoli India.
Beberapa narasumber dan pengacara yang mengetahui kesepakatan itu sebelumnya telah mengatakan pada Reuters CAIT sejauh ini belum mengajukan keberatan apapun terhadap akuisisi itu. Padahal, Kompetisi Persaingan Usaha India akan mempertimbangkan semua argumen dari berbagai pihak.
Walmart, yang saat ini mengoperasikan 21 toko ritel di India, mengatakan pada hari Senin tetap mendukung industri manufaktur lokal dengan cara mengambil suplai dari pemasok kecil dan menengah, petani, dan perusahaan India yang dijalankan oleh perempuan.
"Kerja sama kami dengan Flipkart akan menyediakan akses konsumen kepada ribuan pemasok dan pabrik dalam negeri melalui model marketplace," kata senior vice president Walmart India Rajneesh Kumar dalam sebuah pernyataan.
(dru)
Flipkart akan dibeli oleh peritel terbesar dunia asal Amerika Serikat (AS) Walmart senilai US$16 miliar (Rp 230,3 triliun).
Kofederasi Pedagang Seluruh India (CAIT) mengatakan akuisisi Flipkart yang berbasis di Bengaluru oleh raksasa ritel AS itu akan menimbulkan monopoli di pasar ritel dan mematikan pemilik bisnis kecil.
Sekretaris Jenderal CAIT Praveen Khandelwal mengatakan pada Reuters ia memperkirakan jutaan orang akan mengikuti protes di ratusan kota di India.
"Ini adalah fase pertama protes kami. Dan jika pemerintah tidak mendengar, kami akan memutuskan langkah kami ke depan dalam konvensi nasional kami di Delhi bulan ini," kata Khandelwal.
Walmart di Mei lalu mengumumkan akuisisi sekitar 77% saham Flipkart yang prosesnya saat ini sedang menantikan persetujuan dari otoritas anti-monopoli India.
Beberapa narasumber dan pengacara yang mengetahui kesepakatan itu sebelumnya telah mengatakan pada Reuters CAIT sejauh ini belum mengajukan keberatan apapun terhadap akuisisi itu. Padahal, Kompetisi Persaingan Usaha India akan mempertimbangkan semua argumen dari berbagai pihak.
Walmart, yang saat ini mengoperasikan 21 toko ritel di India, mengatakan pada hari Senin tetap mendukung industri manufaktur lokal dengan cara mengambil suplai dari pemasok kecil dan menengah, petani, dan perusahaan India yang dijalankan oleh perempuan.
"Kerja sama kami dengan Flipkart akan menyediakan akses konsumen kepada ribuan pemasok dan pabrik dalam negeri melalui model marketplace," kata senior vice president Walmart India Rajneesh Kumar dalam sebuah pernyataan.
Artikel Selanjutnya
Jeff Bezos Ajukan Penawaran Resmi Akuisisi 'Amazon India'
(dru)