Muncul Raja Ecommerce Baru, Pemain Lama Mulai Tersingkir

Redaksi, CNBC Indonesia
24 October 2025 17:40
Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah platform e-commerce baru mulai bermunculan di India selama beberapa tahun terakhir. Para pemain baru itu pelan-pelan berhasil mengalahkan pemain lama seperti Amazon dan Flipkart Walmart yang sudah lama mendominasi.

Namun, terdapat perbedaan penguasa e-commerce di berbagai wilayah India. Di perkotaan India, misalnya, perusahaan e-commerce yang menyediakan pengiriman instan mulai mendominasi. Model bisnis ini dijalankan beberapa platform seperti Blinkit milik Eternal, Instamart dari Swiggy dan Zepto.

Para platform menjanjikan pengiriman barang hanya 10-15 menit. Depot-depot kecil dibangun untuk bisa memenuhi kebutuhan para pengguna, dikutip dari India Dispatch, Jumat (24/10/2025).

Untuk kota kecil dan pedesaan, Meesho yang jadi pemenangnya. Marketplace berusia 10 tahun itu didukung oleh Peak XV, Meta, hingga Softbank. Model bisnisnya benar-benar berbeda dengan strategi di perkotaan.

Meesho lebih mirip seperti DMart dan Vishal Mart, fokus melayani audiens yang 'sensitif' terhadap harga di kota lapis kedua dan ketiga. DMart yang telah berdiri sejak 2002, menawarkan harga rendah setiap harinya dengan operasional yang ramping.

Meesho sendiri berawal dari etalase online untuk penjual kecil. Namun kemudian beralih menjadi marketplace berbasis reseller pada 2021, yang akhirnya membawa perusahaan asal Bengaluru tersebut lebih populer.

Dua tahun setelah beralih, Meesho mengumumkan laba pertamanya pada Juli 2023. Arus kas bebas positif sebesar US$67,4 juta (Rp 112 miliar) berhasil didapatkan pada tahun fiskal 2025.

Selama setahun hingga 30 Juni 2025, Meesho memiliki 213,17 juta pengguna dan 2,02 miliar pesanan. Redseer mencatat perusahaan mengantongi 29-31% pangsa pasar berdasarkan volume pengiriman, jadi yang terbesar di negeri Bollywood.

Raja E-commerce Lama Kalah Saing

Bisnis-bisnis baru yang bertumbuh di India terbukti bisa menggeser Amazon dan Flipkart. Kedua platform tak bisa meniru bisnis pengiriman cepat 10 menit dan menawarkan harga murah karena infrastruktur yang mahal.

Bisnis Amazon di India juga kian sulit selama beberapa tahun terakhir. Sebab, regulator setempat membuat struktur yang kompleks untuk mengendalikan penjual utama seperti Cloudrail dan Appario, penyumbang penjualan signifikan untuk platform.

Sementara Flipkart tidak pernah mengantongi keuntungan selama 15 tahun sejak didirikan. Padahal, investor senior menilai e-commerce itu punya banyak kesempatan untuk bisa memperkuat posisinya.

Misalnya Flipkart bisa saja mengakuisisi Delhivery untuk memperkuat jaringan logistik. Untuk diskon besar, perusahaan dapat memiliki Ecom Express.

Begitu juga dapat membeli Zepto yang kini bernilai US$7 miliar. Namun Flipkart tak mengambil seluruh langkah tersebut.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Festival Belanja Online Tak Ada Diskon, Pedagang Jujur Anggaran Seret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular